Mohon tunggu...
DANA NURIL IBAD
DANA NURIL IBAD Mohon Tunggu... Penulis - Suka Menulis

Manusia itu punya 4 jenis sifat yaitu : Api, Angin, Air, Tanah. Tinggal kita mau tingkatkan yang mana dari keempat sifat itu. Semua pilihan dan setiap orang punya pilihan masing-masing. Hargai saja pilihannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Potret Islam di Guinea

7 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   07:07 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita Islam di kawasan Guinea (khazanah.republika.co.id)

Di wilayah Afrika Barat yang indah ini, Guinea menyajikan lanskap budaya yang kaya, yang diwarnai oleh mayoritas umat Muslim yang hidup berdampingan dengan minoritas agama lainnya. Negara ini, yang terletak di antara Guinea-Bissau, Senegal, Mali, Pantai Gading, Liberia, dan Sierra Leone, menyaksikan Islam sebagai kekuatan yang memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari penduduknya.

1. Sejarah 

Sejak kedatangan Islam pada abad ke-11 melalui jaringan perdagangan trans-Sahara, agama ini telah meresap dalam kehidupan masyarakat Guinea. Mayoritas penduduk, sekitar 85-90%, mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim Sunni. Nilai-nilai Islam tercermin dalam praktik keagamaan sehari-hari, termasuk shalat, puasa, dan membayar zakat, yang dijalankan dengan penuh keyakinan dan kepatuhan.

2. Penyebaran dan Penerimaan Islam

Islam menyebar di Guinea melalui kontak antara pedagang Muslim dan masyarakat setempat. Masyarakat lokal terpengaruh oleh ajaran Islam dan secara bertahap menerima agama baru ini. Meskipun Islam awalnya menyebar di antara kelompok elit seperti raja-raja dan pedagang, lambat laun agama ini diterima secara lebih luas di kalangan penduduk.

Salah satu Masjid di Guinea (www.masjidinfo.net)
Salah satu Masjid di Guinea (www.masjidinfo.net)

Masjid-masjid di seluruh Guinea, dari ibu kota Conakry hingga desa-desa terpencil, menjadi pusat kegiatan keagamaan. Masjid Fayal yang megah di Conakry, yang menjadi salah satu landmark terkemuka, menyediakan ruang untuk ibadah dan aktivitas keagamaan lainnya. Di sini, umat Muslim berkumpul untuk beribadah, belajar agama, dan memperkuat ikatan komunitas.

3. Peran Islam dalam Kekuasaan dan Kebudayaan

Penerimaan Islam di Guinea berdampak pada politik, kekuasaan, dan kebudayaan di wilayah tersebut. Di beberapa kerajaan seperti Kekaisaran Mali dan Kekaisaran Songhai, Islam menjadi agama resmi yang diadopsi oleh penguasa dan digunakan untuk memperkuat kedudukan mereka. Ulama dan cendekiawan Muslim menjadi penasihat penting bagi penguasa, memberikan dorongan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam.

4. Pembentukan Komunitas Muslim

Seiring waktu, komunitas Muslim yang kuat terbentuk di berbagai wilayah Guinea. Masjid-masjid dibangun sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, di mana umat Muslim berkumpul untuk beribadah, belajar agama, dan berdiskusi. Tradisi Islam mengakar dalam kehidupan sehari-hari, memengaruhi adat istiadat, musik, seni, dan tata cara masyarakat Guinea.

5. Pengaruh Sufisme

khazanah.republika.co.id
khazanah.republika.co.id

Selain Sunni tradisional, ajaran Sufisme juga memiliki pengaruh yang signifikan di Guinea. Sufisme, yang menekankan aspek mistis dan spiritual Islam, menarik minat banyak orang di wilayah ini. Tarekat Sufi seperti Tarekat Tijaniyah dan Tarekat Qadiriyyah memiliki pengikut setia di Guinea, yang melihat Sufisme sebagai jalan untuk mencapai kedekatan spiritual dengan Allah.

6. Islam dalam Konteks Modern

Selama era kolonialisme, Guinea menjadi bagian dari Kekaisaran Kolonial Prancis. Meskipun ada upaya untuk menghapuskan pengaruh Islam pada masa kolonial, agama ini tetap kuat di antara masyarakat Guinea. Setelah meraih kemerdekaan pada tahun 1958, Islam terus menjadi aspek penting dalam kehidupan politik dan sosial Guinea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun