Poinnya adalah perkataan adalah sesuatu yang sangat rawan dan jika tidak berhati-hati dengan itu maka bagaikan pisau bermata dua, bisa melukai orang lain dan diri sendiri. Hampir semua orang bijak memperintahkan agar menjaga mulut dari perkataan yang negatif atau bahkan menyakiti sesama.
Makanya beberapa orang yang secara sengaja meminimalkan bicaranya dalam rangka berhati-hati dari apa yang keluar dari lisannya. Mereka tidak akan bicara jika dipaksa bicara atau memang waktu yang diharuskan untuk bicara.
Banyak sekali bahaya dari akibat tidak menjaga lisan mulai dari permusuhan, dendam kesumat, kutukan, bullying, caci-maki, iri-dengki, hingga ucapan porno yang dapat membangkitkan hawa nafsu negatif.Â
Makanya, Ramadhan adalah waktu yang pas untuk merubah itu semua secara perlahan. Mulai berfikir sebelum berbicara. Banyak hal yang akan berdampak jika berbicara seenaknya dan terlalu bebas.
Alihkan dengan dzikir atau sholawat, sibukkan lisan dengan menyebut Nama-nama Allah atau memuji Rasul-Nya.
Semoga Bermanfaat. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H