Kepercayaan diri merupakan fondasi yang sangat penting dalam perkembangan anak, terutama pada usia sekolah dasar, di mana mereka mulai belajar berinteraksi dengan teman sebaya, menghadapi tantangan belajar, dan mengenal lebih jauh dunia sosial mereka. Rasa percaya mendorong manusia untuk menghadapi situasi di dalam pergaulan dan untuk menangani berbagai perihal dengan lebih mudah (Ginting, 2023).Â
Banyak anak yang menghadapi rasa ragu, malu, atau takut gagal dalam berinteraksi atau menghadapi tugas-tugas yang sulit. Untuk itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri mereka. Salah satu cara efektif yang bisa digunakan adalah melalui kegiatan drama di sekolah dasar.
Drama adalah kegiatan seni yang melibatkan ekspresi verbal dan non-verbal untuk menyampaikan cerita atau pesan. Dalam konteks sekolah dasar, drama sering kali dilakukan melalui permainan peran, pementasan cerita rakyat, atau improvisasi sederhana.Â
Aktivitas ini tidak hanya melatih kemampuan berbicara, tetapi juga mengajarkan anak untuk bekerja sama, memahami sudut pandang orang lain, dan mengelola emosi mereka sendiri. Drama bukan hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga alat pembelajaran yang dapat mengasah keterampilan sosial, emosional, serta membangun rasa percaya diri anak.
Dalam konteks ini, drama sebagai kegiatan kreatif di sekolah dasar dapat menjadi salah satu solusi terbaik. Drama bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga medium pembelajaran yang memungkinkan anak-anak bereksperimen dengan berbagai peran, mengungkapkan emosi, dan belajar berkomunikasi dengan cara yang menyenangkan. Selain membangun rasa percaya diri, drama juga efektif dalam mengasah keterampilan sosial dan emosional anak.Â
Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya kepercayaan diri, peran drama dalam mengembangkannya, serta bagaimana drama dapat menjadi alat untuk mendukung perkembangan holistik anak.
Manfaat Drama terhadap Kepercayaan Diri Anak.
Drama memiliki dampak besar dalam membangun kepercayaan diri anak, terutama di usia sekolah dasar. Saat anak-anak terlibat dalam kegiatan drama, mereka diberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.Â
Melalui partisipasi aktif dalam drama, peserta didik dapat merasakan dan mengalami sendiri berbagai situasi, karakter, dan emosi, yang dimana hal  ini  membantu  mereka  untuk  mengembangkan  empati (Mayar et al., 2023) .
Mereka dapat mencoba berbagai peran yang berbeda, dari karakter pahlawan hingga tokoh sederhana, yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi potensi diri. Ketika mereka berhasil memainkan peran tersebut, rasa pencapaian yang mereka rasakan membantu memperkuat kepercayaan diri mereka.
Selain itu, drama melatih anak untuk berbicara di depan orang lain. Kemampuan berbicara di depan umum sering kali menjadi tantangan bagi anak-anak yang pemalu atau kurang percaya diri. Dalam drama, latihan berbicara dilakukan secara bertahap dan dalam suasana yang menyenangkan.