Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Jadilah Magis dan Berdaya Juang," Pesan Gerard Mourou bagi Para Peneliti Muda

2 Agustus 2024   19:43 Diperbarui: 3 Agustus 2024   03:09 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Gerard Mourou, penerima Nobel, bersama para kolega di University of Szeged, Hungary | credit: https://u-szeged.hu/sztehirek/2024-aprilis/gerard-

Kata-kata seperti "luar biasa" dan "mencapai" memiliki konotasi positif yang kuat. Kata-kata ini dapat meningkatkan motivasi dan mendorong kita untuk terus berusaha. Ketika kita yakin bahwa kita dapat mencapai sesuatu yang luar biasa, kita cenderung untuk bekerja lebih keras dan lebih fokus. Keyakinan ini dapat menjadi sebuah self-fulfilling prophecy, di mana keyakinan kita tentang diri kita sendiri menjadi kenyataan.

Kutipan "by thinking outside the box and approaching the problem from a different angle, we achieved something remarkable" adalah sebuah contoh yang menarik tentang bagaimana bahasa dapat memengaruhi pikiran dan perilaku kita. Dengan memahami bagaimana bahasa bekerja, kita dapat menggunakannya sebagai alat untuk meningkatkan kreativitas, pemecahan masalah, dan pencapaian tujuan kita.

Ketiga
"It's important in science to take one incremental step at a time."

Kutipan ini, meski singkat, menyiratkan pemahaman mendalam tentang metode ilmiah dan proses penemuan pengetahuan. Mari kita bahas beberapa implikasi filosofis yang terkandung di dalamnya. Kutipan ini mencerminkan pandangan empiris tentang pengetahuan, di mana pengetahuan diperoleh melalui pengamatan dan eksperimen yang berulang. Setiap langkah kecil dalam penelitian ilmiah adalah seperti menambahkan satu bata pada bangunan pengetahuan yang besar. Karl Popper, seorang filsuf ilmu pengetahuan, menekankan pentingnya falsifikasi dalam ilmu. Setiap langkah kecil dalam penelitian sebenarnya adalah upaya untuk memfalsifikasi teori yang ada atau untuk membangun teori baru yang lebih kuat.

Proses ilmiah melibatkan ragam penalaran deduktif (dari umum ke khusus) dan induktif (dari khusus ke umum). Kutipan ini lebih menekankan pada aspek induktif, di mana generalisasi dibuat berdasarkan pengamatan-pengamatan yang spesifik. Metode ilmiah yang teratur dan sistematis adalah kunci untuk mencapai pengetahuan yang valid dan reliabel. Langkah-langkah kecil yang disebutkan dalam kutipan ini merupakan bagian integral dari metode ilmiah.

Kutipan ini mengasumsikan adanya realitas objektif yang dapat dipelajari melalui metode ilmiah. Ini adalah salah satu pertanyaan fundamental dalam filsafat ilmu: apakah kita benar-benar dapat mengetahui dunia sebagaimana adanya? Setiap pengamatan selalu dipengaruhi oleh teori dan asumsi yang kita bawa. Ini berarti bahwa langkah-langkah kecil dalam penelitian tidak pernah benar-benar "netral" dan selalu dipengaruhi oleh kerangka berpikir kita.

Kutipan "It's important in science to take one incremental step at a time" adalah sebuah pengingat akan pentingnya metode ilmiah yang hati-hati dan sistematis. Kutipan ini juga mengundang kita untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang lebih mendalam tentang sifat pengetahuan, realitas, dan metode ilmiah.

Lebih lanjut, dengan berpijak pada Psikolinguistik, kutipan ini, meskipun tampak sederhana, mengandung implikasi yang mendalam tentang bagaimana bahasa membentuk pikiran kita, terutama dalam konteks pembelajaran dan pemecahan masalah. Mari kita bedah satu per satu konsep yang terkandung di dalamnya.

Konsep "langkah kecil" merujuk pada pemecahan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini adalah strategi pembelajaran yang dikenal sebagai chunking. Dengan memecah informasi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, otak kita lebih mudah memproses dan mengingat informasi tersebut.

Ketika kita berhasil menyelesaikan setiap "langkah kecil", otak kita melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan kepuasan. Hal ini memberikan reinforcement positif yang mendorong kita untuk terus belajar dan berusaha.

Konsep "bertahap" menyiratkan adanya urutan atau skrip kognitif dalam proses pembelajaran. Skrip ini memberikan kita kerangka kerja untuk memahami dan memproses informasi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun