Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Jadilah Magis dan Berdaya Juang," Pesan Gerard Mourou bagi Para Peneliti Muda

2 Agustus 2024   19:43 Diperbarui: 3 Agustus 2024   03:09 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Gerard Mourou, penerima Nobel, bersama para kolega di University of Szeged, Hungary | credit: https://u-szeged.hu/sztehirek/2024-aprilis/gerard-

Kutipan ini, meski singkat, menyimpan kedalaman filosofis yang menarik. Ia mengundang kita untuk merenungkan proses berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan pencapaian inovasi. Mari kita bedah satu per satu konsep yang terkandung di dalamnya.

Konsep "kotak" dalam kutipan ini dapat diartikan sebagai batasan-batasan kognitif yang kita bangun dalam pikiran kita. Ini bisa berupa asumsi, prasangka, atau cara pandang yang sudah mapan. Batasan-batasan ini seringkali membatasi kita dalam melihat solusi-solusi alternatif.

Berpikir di luar kotak adalah upaya untuk melampaui batasan-batasan kognitif ini. Ini menuntut kita untuk berpikir secara kreatif, mencari perspektif baru, dan menghubungkan ide-ide yang tampaknya tidak berhubungan. Filsuf seperti Immanuel Kant akan menyebut ini sebagai kemampuan nalar manusia untuk melakukan sintesis, yaitu menggabungkan berbagai elemen menjadi sebuah keseluruhan yang baru.

Setiap individu memiliki perspektif yang unik, dipengaruhi oleh pengalaman, latar belakang budaya, dan pengetahuan yang dimiliki. Pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan masalah mencerminkan pluralitas perspektif ini.

Konsep pendekatan yang berbeda juga mengingatkan kita pada dialektika, sebuah metode berpikir yang melibatkan pertentangan antara tesis dan antitesis untuk menghasilkan sintesis yang baru. Dalam konteks ini, setiap perspektif yang berbeda dapat dianggap sebagai tesis dan antitesis, yang ketika digabungkan akan menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif.

Pencapaian yang luar biasa yang disebutkan dalam kutipan ini bukan hanya sekadar hasil akhir, tetapi juga proses penemuan itu sendiri. Proses berpikir kreatif dan inovatif memiliki nilai intrinsik, karena memperkaya pemahaman kita tentang dunia dan potensi manusia.

Inovasi adalah mesin penggerak kemajuan manusia. Dengan terus mencari cara-cara baru untuk memecahkan masalah, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik. Filsuf seperti Auguste Comte melihat sejarah manusia sebagai sebuah progres menuju keadaan yang lebih sempurna, dan inovasi adalah salah satu faktor pendorong utama progres ini.
Dengan demikian, kutipan "by thinking outside the box and approaching the problem from a different angle, we achieved something remarkable" adalah sebuah pengingat akan pentingnya berpikir kreatif dan inovatif dalam kehidupan kita. Ia mengajak kita untuk melampaui batasan-batasan yang kita ciptakan sendiri dan mencari perspektif baru. Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya akan mencapai pencapaian yang luar biasa, tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang dunia dan potensi manusia.

Lebih lanjut, dengan berpijak pada Psikolinguistik, kutipan ini, meskipun singkat, mengandung implikasi yang kaya bagi pemahaman kita tentang bagaimana bahasa membentuk pikiran dan perilaku kita. Mari kita bedah satu per satu konsep yang terkandung di dalamnya. Ungkapan "berpikir di luar kotak" adalah sebuah metafora yang kuat. Metafora ini menciptakan sebuah citra mental tentang sebuah masalah yang dibatasi oleh sebuah kotak. Dengan "berpikir di luar kotak", kita diajak untuk melampaui batasan-batasan kognitif yang telah kita bangun.

Metafora ini menyiratkan pentingnya fleksibilitas kognitif. Ketika kita menghadapi sebuah masalah, kita cenderung untuk menggunakan skema atau pola pikir yang sudah ada. "Berpikir di luar kotak" mendorong kita untuk melepaskan diri dari skema-skema yang sudah mapan dan mencari cara-cara baru untuk memandang masalah.

Cara kita memandang suatu masalah sangat dipengaruhi oleh framing atau bingkai kognitif yang kita gunakan. Dengan "mendekati masalah dari sudut yang berbeda", kita mengubah framing kita dan melihat masalah dari perspektif yang baru.

Ungkapan ini menyiratkan bahwa tidak ada satu cara yang benar untuk memandang suatu masalah. Setiap individu memiliki perspektif yang unik, dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan, dan budaya mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun