A Magyar I! The splendor of my land
Naught can surpass. She is the loveliest
Upon the globe, and countless as the sand
The beauties are she bears upon her breast.
In mountains she is rich and from their height
One casts his glance beyond the distant sea;
Her fertile plains are wide, you think they might
Extend to where the world's end seems to be.____________ Sndor Petfi in Magyar Vagyok (I am a Magyar)
Dalam era perubahan yang dinamis ini, konsep Cura Personalis atau pendampingan (pembelajaran) yang disesuaikan secara personal (care for the entire person) telah menjadi semakin penting. Namun, apakah pandangan tersebut sama di seluruh dunia? Dalam esai ini, kita akan menjelajahi konsep yang menarik dari Cura Personalis ala sekolah di Hongaria (dikenal pula sebagai bangsa Magyar dalam bahasa lokal). Konsep ini mencakup ide untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan akademis siswa tetapi juga aspek-aspek unik dari perkembangan mereka secara personal.
Konsep Cura Personalis di Berbagai Jenis Sekolah di Hongaria
Konsep Cura Personalis dalam pendidikan di Hongaria mencakup pengakuan akan perbedaan khas antara siswa-siswa. Pada sekolah umum, pendekatan ini bisa mencakup pengajaran diferensiasi (guru berusaha untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda). Pada sekolah teknis, Cura Personalis bisa berfokus pada persiapan siswa untuk karir tertentu, sedangkan di sekolah seni, pendekatan ini mungkin lebih menitikberatkan pada pengembangan bakat artistik.
Berdasarkan pengamatan penulis selama di Hongaria, konsep Cura Personalis dalam pendidikan memiliki aplikasi yang bervariasi di berbagai jenis sekolah. Pada sekolah umum, seperti Kindergartens (óvoda), Basic Schools (általános iskola), Upper Secondary Grammar Schools (gimnázium), Upper Secondary Vocational Grammar Schools (szakgimnázium), pendekatan ini sering mencakup pengajaran diferensiasi, yang berarti guru berusaha untuk memahami dan merespons kebutuhan individual siswa. Ini dapat mencakup mengidentifikasi gaya belajar siswa, tingkat kemampuan mereka, dan kebutuhan spesifik lainnya dalam rangka untuk menyusun pengalaman belajar yang lebih relevan. Guru dapat memberikan materi tambahan kepada siswa yang lebih cepat berpikir atau memberikan dukungan ekstra kepada mereka yang memerlukan bantuan tambahan. Ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara kepada semua siswa untuk mencapai potensi mereka. Contoh lainnya, mereka dapat menyediakan berbagai sumber daya dan materi ajar yang berbeda untuk mengakomodasi preferensi belajar visual, auditori, atau kinestetik. Siswa yang lebih cenderung belajar melalui proyek mungkin diberi kesempatan untuk proyek-proyek yang lebih berfokus pada praktik.
Pada sekolah teknis, seperti Technicums (technikum) dan Vocational Schools (szakképző iskola), pendekatan Cura Personalis sering kali lebih berfokus pada persiapan siswa untuk karir tertentu. Ini mencakup memastikan bahwa program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan sektor industri atau pasar kerja yang relevan. Siswa mungkin memiliki kesempatan untuk memilih mata pelajaran dan proyek yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan karir mereka, sambil tetap memenuhi persyaratan kurikulum. Pendekatan ini mendorong pengembangan keterampilan yang sangat relevan untuk pekerjaan tertentu, sehingga menciptakan lulusan yang lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Dalam konteks tersebut, penyusunan kurikulum nampaknya didasarkan pada relevansi terhadap kebutuhan industri. Sekolah teknis di Hongaria sering bekerja sama dengan perusahaan dan industri lokal untuk merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Ini dapat mencakup mengintegrasikan pelatihan praktis, magang, atau proyek-proyek industri ke dalam program pendidikan. Misalnya, siswa yang berminat dalam teknologi dapat mengikuti pelatihan dalam pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan permintaan industri.
Sementara itu, di sekolah seni, Cura Personalis sering mengacu pada pengembangan bakat artistik individu. Guru dan instruktur seni mungkin memberikan panduan yang lebih personal kepada siswa berbakat, memberikan dukungan khusus dalam mengasah keterampilan mereka dalam seni tertentu seperti musik, tari, seni rupa, atau teater. Penciptaan lingkungan yang mendukung dan berfokus pada ekspresi diri juga menjadi bagian integral dari pendekatan ini. Misalnya, siswa yang menunjukkan bakat dalam seni rupa mungkin diberi tugas proyek yang lebih mendalam dan dorongan untuk mengikuti pelatihan tambahan dalam teknik tertentu. Siswa musik yang berbakat mungkin memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam ansambel atau kelas khusus.
Contoh-contoh tersebut mencerminkan bagaimana pendekatan Cura Personalis diimplementasikan dalam berbagai jenis sekolah di Hongaria untuk memenuhi kebutuhan dan minat siswa dengan cara yang sesuai dengan konteks pendidikan masing-masing. Hal ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih relevan dan memotivasi bagi siswa. Dengan kata lain, konsep Cura Personalis dalam pendidikan di Hongaria diwujudkan melalui berbagai pendekatan yang sesuai dengan jenis sekolah yang berbeda, dengan fokus pada kebutuhan dan tujuan masing-masing siswa. Hal ini membantu menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih relevan dan memadai sesuai dengan konteks dan tujuan pendidikan di setiap sekolah.
Bagaimana Pendekatan Cura Personalis Memengaruhi Pemelajar?
Nampaknya, implementasi Cura Personalis dalam pendidikan di Hongaria telah menunjukkan dampak positif pada motivasi siswa, meningkatkan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar yang lebih baik. Namun, perlu adanya perluasan penelitian (atau studi kasus) yang lebih luas untuk mendapatkan bukti empiris yang lebih kuat tentang manfaat jangka panjang dari pendekatan ini terhadap tingkat kematangan akademik dan non akademik siswa. Dalam konteks tersebut, berikut beberapa butir gagasan yang perlu kita simak bersama.
Pertama, penerapan pendekatan Cura Personalis dalam pendidikan di Hongaria telah berdampak positif pada motivasi, hasil belajar, dan kesejahteraan siswa. Dengan mempertimbangkan kebutuhan individual siswa, pendekatan ini membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan relevan. Siswa merasa dihargai dan diberi perhatian, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka untuk belajar. Mereka merasa bahwa pendidikan dirancang untuk mereka secara khusus, bukan satu ukuran untuk semua. Ini dapat memotivasi mereka untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mencari pengetahuan lebih lanjut.
Berkaitan dengan hasil belajar, dengan menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan siswa, pendekatan Cura Personalis cenderung menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. Siswa memiliki peluang lebih besar untuk memahami konsep yang diajarkan karena pendekatan pengajaran lebih sesuai dengan gaya belajar mereka. Ini dapat tercermin dalam hasil ujian yang lebih tinggi, pemahaman yang lebih mendalam tentang materi, dan penguasaan keterampilan yang lebih baik.
Sementara itu, berkaitan dengan kesejahteraan siswa, pendekatan Cura Personalis juga mendukung kesejahteraan siswa secara keseluruhan. Siswa merasa didukung oleh guru dan lingkungan sekolah, yang dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Dengan merasa bahwa kebutuhan mereka diakui dan direspon, siswa lebih mungkin mengalami tingkat kepuasan yang lebih tinggi dengan pengalaman pendidikan mereka.
Kedua, praktik pada Sekolah Umum di Hongaria. Sebagai contoh, dalam sekolah umum di Hongaria, guru matematika boleh jadi menerapkan pengajaran diferensiasi. Mereka membagi siswa ke dalam kelompok berdasarkan tingkat kemampuan mereka dalam matematika. Kelompok yang lebih mahir diberikan tugas yang lebih rumit atau tantangan tambahan, sedangkan kelompok yang membutuhkan bantuan ekstra mendapatkan panduan dan dukungan tambahan. Pendekatan ini memastikan bahwa semua siswa dapat belajar matematika sesuai dengan tingkat mereka.
Praktik pada Sekolah Teknis di Hongaria. Program Magang merupakan salah satu program unggulan. Sekolah teknis di Hongaria sering memiliki program magang yang kuat. Setelah mendiskusikan minat karir siswa, sekolah berusaha menyediakan kesempatan magang di perusahaan-perusahaan lokal atau lembaga-lembaga industri terkait. Siswa dapat belajar langsung dari profesional di lapangan, mengembangkan keterampilan praktis, dan memahami bagaimana teori yang mereka pelajari di kelas berlaku dalam konteks pekerjaan sehari-hari.
Sementara itu, praktik pada Sekolah Seni di Hongaria. Kelas Master dengan Seniman Ternama merupakan kekhasan yang unik. Di sekolah seni, seringkali ada kelas master yang diajar oleh seniman ternama atau profesional seni. Siswa yang menunjukkan bakat dan minat dalam bidang seni tertentu dapat mengikuti kelas-kelas ini. Selama kelas master, mereka dapat belajar langsung dari ahlinya, menerima panduan pribadi, dan menciptakan karya seni yang lebih mendalam dan berinovasi.
Sekurang-kurangnya, contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana pendekatan Cura Personalis diimplementasikan dalam berbagai jenis sekolah di Hongaria dengan tujuan meningkatkan motivasi, hasil belajar, dan kematangan personal siswa. Dengan menyesuaikan kegiatan pendidikan dengan kebutuhan dan minat siswa, sekolah di Hongaria dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa.
Respons & Tantangan Guru Hongaria dalam Menerapkan Cura personalis
Nampaknya, sebagian besar guru di Hongaria merespons positif konsep Cura Personalis karena mereka mengakui pentingnya menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan siswa. Namun, tantangan yang dihadapi termasuk mengelola kelas yang beragam dengan gaya belajar yang berbeda dan memastikan bahwa semua siswa mendapatkan perhatian yang sesuai, masih perlu dikelola dengan baik. Pelatihan guru yang sesuai dan dukungan yang berkelanjutan juga menjadi faktor penting dalam mengintegrasikan "cura personalis" ke dalam pengajaran mereka. Dalam suatu kesempatan pada September 2021 silam, Prof. Nemeth T. Enikö, Head of Doctoral School in Linguistics, University of Szeged, berpesan, “Personal education (baca: Cura Personalis) merupakan salah satu prioritas di berbagai tingkat pendidikan di Hongaria, termasuk di universitas ini.”
Lebih lanjut, guru di Hongaria mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan minat yang unik, dan mereka memiliki tekad untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan individual. Secara lengkap, dapat dinyatakan beberapa butir deskripsi sebagai berikut. Respon pertama berkaitan dengan integrasi Cura Personalis dalam pengajaran yang sering melibatkan beberapa langkah. Guru berusaha untuk memahami lebih dalam kebutuhan dan minat siswa mereka. Ini dapat mencakup berbicara dengan siswa secara teratur, mengadakan pertemuan individu dengan siswa, dan menggunakan alat penilaian yang membantu dalam menilai kemampuan, gaya belajar, dan preferensi siswa. Setelah memahami siswa secara lebih baik, guru merencanakan dan menyajikan materi pembelajaran dengan mempertimbangkan perbedaan individual. Mereka dapat memilih materi tambahan yang sesuai dengan minat siswa atau memberikan panduan yang lebih jelas sesuai dengan kebutuhan siswa. Selanjutnya, guru di Hongaria sering melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Mereka mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam merencanakan tujuan pembelajaran mereka sendiri. Ini memberikan siswa rasa tanggung jawab atas proses belajar mereka dan memungkinkan mereka untuk merasa lebih terlibat dalam pendidikan mereka.
Respon kedua berkaitan dengan mekanisme mengatur beberapa tantangan yang dihadapi guru. Kelas Beragam: Lingkungan kelas yang beragam dengan siswa yang memiliki kebutuhan yang berbeda dapat menjadi tantangan. Guru cenderung menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan semua siswa, yang dapat memerlukan waktu dan sumber daya tambahan. Evaluasi yang Memadai: Mengukur kemajuan siswa secara individual dalam konteks Cura Personalis bisa menjadi tugas yang rumit. Guru menentukan cara yang efektif untuk menilai prestasi siswa yang mencerminkan perbedaan dalam pembelajaran mereka. Pelatihan Tambahan: Implementasi "cura personalis" yang sukses memerlukan pengetahuan dan keterampilan tambahan. Guru mungkin perlu menjalani pelatihan lanjutan untuk merencanakan dan mengintegrasikan pendekatan ini secara efektif dalam pengajaran mereka.
Respon ketiga berkaitan dengan manajemen talenta yang terus-menerus diupayakan oleh para guru. Pada Sekolah Umum di Hongaria, guru sering menjalani pelatihan khusus dalam pengajaran diferensiasi. Mereka belajar bagaimana mengidentifikasi gaya belajar siswa, menilai tingkat kemampuan mereka, dan merancang rencana pembelajaran yang sesuai. Guru juga mendiskusikan strategi efektif dalam mengelola kelas yang beragam agar semua siswa merasa terlibat dan mendapatkan perhatian yang diperlukan.
Pada Sekolah Teknis di Hongaria, sekolah teknis sering memiliki konselor karir yang bekerja sama dengan siswa untuk merencanakan karir mereka. Kegiatan ini mencakup diskusi individu dengan siswa, mengidentifikasi minat mereka dalam berbagai bidang teknis, dan membantu mereka memilih program pendidikan yang sesuai dengan tujuan karir mereka. Guru dan konselor juga memantau perkembangan siswa dan mengadaptasi program pendidikan sesuai kebutuhan mereka.
Pada Sekolah Seni di Hongaria, siswa sering kali memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam program mentorship dengan seniman ternama. Selama program ini, siswa diberi kesempatan untuk bekerja satu lawan satu dengan seniman berpengalaman, menerima umpan balik mendalam tentang karya seni mereka, dan mendapatkan wawasan yang berharga dalam pengembangan bakat mereka. Guru juga mendukung siswa dalam menjalani pengalaman mentorship ini.
Dengan kata lain, banyak guru di Hongaria yang melihat manfaat besar dalam pendekatan Cura Personalis ini dan berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pendidikan siswa mereka. Mereka melihat bahwa upaya ini dapat membantu siswa meraih potensi mereka secara penuh dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan bermakna. Contoh-contoh yang disajikan pada bagian sebelumnya mencerminkan bagaimana guru di berbagai jenis sekolah di Hongaria merespons konsep Cura Personalis dalam pengajaran mereka. Mereka mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa pendekatan ini diintegrasikan dengan baik ke dalam praktik pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan dan minat individu siswa. Dengan demikian, guru berperan penting dalam mewujudkan pengalaman pendidikan yang lebih sesuai dan mendukung perkembangan siswa.
Penutup
Dalam esai sederhana ini, kita telah menyaksikan betapa pentingnya pendekatan yang disesuaikan secara personal dalam konteks pendidikan di negara ini. Konsep tersebut mencerminkan pengakuan akan perbedaan individu dan kebutuhan yang unik dari setiap warga Hongaria. Konsep Cura Personalis telah membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa. Guru di Hongaria telah merespons dengan semangat untuk menyesuaikan pengajaran mereka agar sesuai dengan kebutuhan individu siswa, sehingga meningkatkan motivasi, hasil belajar, dan kematangan personal-intelektual mereka. Namun, seperti halnya konsep besar lainnya, tantangan tetap ada. Mengelola keragaman dalam kelas, menilai kemajuan siswa secara individual, dan menyediakan pelatihan guru yang sesuai adalah beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Sampai di sini, kita (selayaknya) menyadari bahwa "cura personalis à la Hongaria" adalah upaya yang terus berkembang untuk membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik. Itu adalah komitmen untuk memahami bahwa setiap individu layak mendapatkan pendampingan (pembelajaran) dan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dalam hal ini, Hongaria telah menjadi teladan untuk menggabungkan tradisi budaya yang kaya dengan tren global dalam pendampingan (pembelajaran) yang lebih personal. Patut kita contoh sebagai bangsa (Indonesia) yang bineka.
Sebagai catatan akhir, kita kembali diingatkan akan pentingnya upaya terus-menerus untuk memahami, menghormati, dan mendukung perbedaan individu. "Cura personalis à la Hongaria" mengajarkan kepada kita bahwa melalui pendidikan yang disesuaikan secara personal, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan merata, di mana setiap individu memiliki peluang untuk berkembang dan mencapai potensinya. Menjadi insan cerdas dan humanis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H