Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada Masihkah Kau Bersujud kepada-Nya

12 Maret 2023   09:14 Diperbarui: 12 Maret 2023   14:58 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pustaka Foto Canva

"Hadirin, Kuu Anfusakum Wa ahlikum Naaro. Waktos parantos jam opat lima belas menit, ku kituna mangga geura garugah kanu acan gugah. Kanu atos gugah mangga geura karumbah, elapan, beberesih. Kanu atos qiyamulail geura angkat ka masjidna masing-masing,....."

Hadirin, Jagalah diri dan Keluargamu dari Api Neraka, waktu telah menunjukan jam empat lewat lima belas menit. Bagi yang belum bangun, silahkan bangun. Bagi yang sudah bangun, segera cuci, lap, bersih-bersih. Bagi yang sudah qiyamulalil segera datang ke mesjidnya masing-masing.

Begitu Kodir, mengingat seruan dari pengeras suara yang telah terekam dalam benaknya. Hal itu bahkan terjadi berulang berbulan-bulan dengan kata-kata yang lebih kurang dan persis sama. Padahal tak lebih dari dua puluh meter juga berdiri sebuah masjid jami yang diasuh seorang ulama yang mengelola sebuah pesantren dan lembaga pendidikan.

Ilustrasi: Pustaka Foto Canva
Ilustrasi: Pustaka Foto Canva
Di waktu lainnya terdengar;

 "Hasibu Qobla Antuhasabu, Arek hiji atawa duapuluh tujuh Mang Marno,?"

Hisablah dirimu sebelum Hisab orang lain. Mau dapat pahala satu atau dua puluh derajat Mang Marno? Tanya penguasa mic dengan nada fals dan jengkel.

"Nu hese mah, angger we hese! Nu cageur mah gampang (berjamaah),"

Yang susah mah tetap aja susah, yang waras mah mudah.

"Tah nu kitu meureun nu disebut Summun bukmun umyun fahum laa yarjiun, teh!"

Mungkin itulah yang disebut Sumun bukmun umyun fahum laa yarjiun, itu (Mengutip QS: Al Baqarah ayat 18 yang artinya "Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).")

Setelah iqomah selesai masih dengan pengeras suara, "Berangkat!! Tah kosong keneh sakorsi deui mang toto! cik wantun berjamaah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun