Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsistensi dan Kontinuitas Komitmen Tim Pengabdian Unsil Meningkatkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Ciamis

31 Oktober 2022   10:43 Diperbarui: 1 November 2022   09:12 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Keberhasilan teknologi ternak ikan Gurame di kolam bundar tersebut juga mendorong rasa penasaran kami untuk diterapkan pada ikan lain saat itu, maka di tahun 2021 kami mencoba menerapkan metodebioflokpada kolam bundar pada ikan Mujaer tiga varietas dengan mitra tambahan yakni kelompok peternak ikan di Kota Tasikmalaya. Nah pengabdian ini adalah tahun ketiga, pengembangan dari yang sebelumnya," lanjut Metty.

Zulfikar menerangkan pengalaman tahun kedua proyek mereka, "Memang benar, tahun kedua yakni tahun 2021 kita coba kombinasi dengan beternak tiga varian ikan Mujair tiga varietas yakni Gesit, Black Prima, dan Nirwana III, menambah mitra di kota Tasikmalaya, di Ciamis pun tetap berjalan. Dan berdasarkan pengalaman dua tahun itu, kami dapat temuan bahwa pakan menjadi kunci pertumbuhan ikan" ujarnya.

Ternyata untuk mengejar standar waktu dalam produktivitas peternakan ikan, kunci besarnya terletak pada kualitas pakan. Apalagi berdasarkan pengalaman tim dari Unsil ini diceritakan bahwa ikan Mujaer lebih konsumtif dari pada Gurame sebagaimana pertumbuhannya yang juga lebih cepat. Namun di lain sisi, nilai ekonomi adalah hal yang menjadi syarat keuntungan yang bisa didapat dan dirasakan masyarakat. Dengan demikian dihimpunlah potensi-potensi kekuatan desa Wanasigra dalam memproduksi pakan ternak.

Praktek Pembuatan Pakan Ikan (Dokpri)
Praktek Pembuatan Pakan Ikan (Dokpri)

Kelompok Pemuda Kreatif

Menariknya, Desa Wanasigra yang terkenal dengan Jembatan Pelangi-nya ternyata tidak hanya unggul dengan keasrian dan potensi alamnya saja, melainkan kreativitas pemuda-pemudinya pun termasuk dalam kategori aktif dan produktif. 

"Di Desa Wanasigraini kita memiliki banyak kelompok masyarakat, baik pemuda maupun petani yang bergerak mengolah potensi pangan, misal yang sekarang bermitra dengan Unsil yakni Kelompok Pemuda Pemudi Kreatif yang telah menginisiasi memproduksi pakan dari olahan dedak. Bahkan sejak pertengahan tahun ini Kami sudah uji coba menghaluskan sekam agar bisa lebih bermanfaat sebagai pakan," terangRohyati, ketua Pemuda Pemudi Kreatif Wanasigra, Al-Fata.

Kelompok pemuda kreatif tersebut memproduksi pakan ikan dengan cara menghaluskan sekam kemudian dicampur dengan dedak. Tetapi, kemudianstudi pendahuluan yang dilakukan tim pengabdianUnsil tersebut menerangkan bahwa nutrisi pakan dari sekam yang dicampur dedak tersebut tidak optimal.

"Terkadang Ikan Mujaer bisa pilih-pilih makanan campuran sekam dan dedak tersebut. Dedak dan sekam yang diaduk di ember dengan diberikan sedikit air memang terlihat lebih padat, namun pengamatan kami melihat ketika pakan tersebut dilempar ke kolam mereka terurai oleh air dan ikan bisa memilih bagian dedaknya saja, beberapa sekam masih mengapung di air karena tidak dimakan ikan seketika. Wajar sih ya, karena karakter sekam kan lebih kasar dan nutrisinya tidak sama dengan dedak. Maka kami beranggapan bahwa pakan campuran ini harus dikemas menjadi pelet ikan"terang Eko, anggota tim pengabdian.

Melihat Peluang

Hal ini kemudian dilihat sebagai peluang besar bagi tim pengabdian Unsil setelah sebelumnya sudah terjalin kemitraan di desa yang sama dengan aktivitas pembuatan pelet ikan setelah bahan-bahan pakan difermentasikan dengan menggunakan m-bio, sebuah produk yang telah mendapatkan HAKI milik Unsil. "Itu kan mikroba yang bisa menjadi katalisator proses fermentasi dan menjadikan pakan tidak bau, ini sudah teruji, tinggal nanti kita teliti nutrisinya setelah difermentasi" terang Mutia, anggota tim pengabdian dari mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun