Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Novian: Jangan Mimpi Orang Luar Datang ke Sukabumi

29 Oktober 2019   17:31 Diperbarui: 29 Oktober 2019   18:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabebuya di salah satu sudut Sukabumi | dokpri

"Pariwisata adalah sektor yang kompleks namun sangat menguntungkan bagi geliat ekonomi daerah karena melibatkan sektor industri lain." ~Novian Abdurahman~


Sektor pariwisata diyakini mampu menyerap banyak tenaga kerja yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dimana kesempatan kerja bertambah dengan terbukanya peluang usaha baru bagi warga sekitar.

Untuk merealisasikan hal tersebut, sudah semestinya pemerintah setempat harus terjun langsung ke lapangan guna memastikan dan memfasilitasi kemudahan pelayanan, perizinan dan segala hal yang dibutuhkan pengusaha, baik dari kalangan warga atau investor luar.

Spot Wisata Kabupaten Sukabumi (Sumber Photo: Hidayat Asep)
Spot Wisata Kabupaten Sukabumi (Sumber Photo: Hidayat Asep)
Demi mendekatkan pelayanan dan  kebutuhan perizinan, pemerintah daerah disarankan membuka kantor perizinan terpadu di beberapa daerah dan menyediakan pelatihan manajemen pariwisata, sehingga meningkatkan minat pengusaha lokal membuka bisnis di daerahnya sendiri, sekaligus mendata potensi pariwisata yang ada, sehingga manfaatnya bisa optimal dan mampu memberikan efek domino yang memberi akselerasi pembangunan ekonomi sebuah daerah.

Hal tersebut diungkapkan oleh bakal calon Bupati Sulabumi 2020, Novian Abdurahman dalam sebuah kesempatan. Menurutnya Potensi wisata Sukabumi adalah yang sangat lengkap di Provinsi Jawa Barat, membentang dari mulai gunung hingga ke samudera.

Spot Wisata Kabupaten Sukabumi (Sumber Photo: Hidayat Asep)
Spot Wisata Kabupaten Sukabumi (Sumber Photo: Hidayat Asep)
"Belum lagi wisata kuliner, budaya dan agrowisata, juga wisata reliji, Sukabumi punya kesempatan menyerap tingkat kunjungan lebih banyak, karena relatif dekat dengan Jakarta yang penduduknya padat dan butuh rekreasi ke luar daerah" tambahnya (29/10).

Meski demikian, Balonbup Sukabumi yang baru saja soan ke Walikota Sukabumi ini mengatakan bahwa pangsa pasar lokal merupakan target pasar yang tak boleh diabaikan.

"Saya berkesempatan bersilaturahmi dengan  Bapak Achmad Fahmi untuk berdiskusi dan belajar dari beliau tentang penataan wilayah perkotaan. Dan visi beliau top deh! selamat untuk Kota Sukabumi punya walikota muda yang hebat. Kapan Kabupaten punya bupati muda yang bisa berkarya? Kita jawab tahun depan. Salam perubahan," ungkap Novian, ihkwal pertemuannya dengan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Novian Abdurahman (kedua dari kiri) | dokpri
Novian Abdurahman (kedua dari kiri) | dokpri
Piknik bukan hanya kebutuhan orang luar daerah, tapi juga warga lokal. Kata dia, pasar lokal saat ini lebih menarik untuk digarap, sebab di era medsos kepuasan orang lokal bisa viral ke daerah sekitarnya dan menstimulasi wisatawan untuk datang.

Dengan luas 4.146 km, Kabupaten Sukabumi merupakan daerah terluas kedua di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur.

Sukabumi mempunyai banyak potensi wisata mumpuni seperti Pondok Halimun, Situ Gunung, Pantai Palabuanratu, deretan air terjun dan Taman Bumi Ciletuh, Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, dan berbagai panorama alam yang memikat tersebar di berbagai kecamatan sangat layak menjadi andalan bagi sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi.

"Saya masih ingat ketika dulu wawancara dengan Anda, saya pernah bilang janganlah bermimpi orang luar datang ke Sukabumi selama fasilitas pendukung belum memadai dan urusan macet belum selesai" Novian mengingatkan.

Menurutnya yang dibutuhkan Sulabumi saat ini adalah infrastruktur untuk mempermudah akses transportasi. 

Dan yang paling strategis adalah Tol Bocimi yang bisa membuka akses wilayah Utara Sukabumi. Untuk itu, saran Novian masyarakat pariwisata Sukabumi perlu mengantisipasi hal ini.

Spot Wisata Kabupaten Sukabumi (Sumber Photo: Hidayat Asep)
Spot Wisata Kabupaten Sukabumi (Sumber Photo: Hidayat Asep)
"Walaupun jalan tol bukan jawaban utama atas persoalan macet di Kabupaten Sukabumi, tapi Ini jadi pekerjaan rumah bagi Pemkab, juga bagaimana membuka akses di bagian Tengah dan Selatan," kata dia

Menurutnya, Pemkab harusnya memiliki peran yang sentral sebagai fasilitator dan regulator dalam pengelolaan dengan memiliki mitra kerja strategis,

"Ya itu sih, bisa badan usaha milik daerah, desa, atau swasta. Nah mitra-mitra inilah yang mengemban visi dan misi Pemkab dalam pembangunan sektor pariwisata," imbuhnya.

Salah satu spot macet di Sukabumi | dokpri
Salah satu spot macet di Sukabumi | dokpri
Setiap industri berkaitan langsung dengan kesiapan sumber daya manusia, dengan demikian SDM Pariwasata dituntut memiliki kemampuan manajerial yang bagus, termasuk menyiapkan diri terhadap dampak lain yang tidak diharapkan.

"Perlu ada penyadaran dan edukasi di masyarakat, pilihannya saat ini, bersaing secara sehat, atau terpinggirkan. Jika SDM lokal tidak tersedia maka pihak pelaku usaha harus diberi kemudahan mencari solusi terbaik. Namun, alangkah baiknya memanfaatkan SDM setempat dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, kursus dan kegiatan edukasi lainnya untuk peningkatan kapasitas dan menaikan kemampuan sumber daya manusianya," pungkas Novian yang optimis menang pada Pibup Sukabumi 2020 mendatang.

Tabebuya di salah satu sudut Sukabumi | dokpri
Tabebuya di salah satu sudut Sukabumi | dokpri
Tak bisa dipungkiri, Kabupaten Sukabumi memiliki karakter dan keunggulan tersendiri secara geografis, dengan jarak tempuh yang relatif dekat dari ibu kota negara tapi susah dijangkau, memikat namun sulit dilihat sebelum bersusah payah melewati kemacetan yang membuat penat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun