Hari ini memasuki hari ketiga di tahun baru 2017, hingar bingar pesta, panggung hiburan dan liburan masal telah usai untuk kebanyakan orang, sambutan untuk tahun baru begitu meriah di berbagai tempat dengan berbagai aktivitas, termasuk di tempat wisata.
Kawasan wisata Palabuanratu, tidak hanya menawarkan keindahan pantai selatan yang memukau, tetapi juga keelokan wisata lainnya seperti pemandian air panas di desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang menawarkan Geisure atau air mancur alami. Jaraknya yang hanya sekira 15 kilometer dari pusat Ibu kota Kabupaten Sukabumi ini, menjadikan pemandian air panas Cisolok banyak diburu pelancong yang datang ke Palabuanratu.Hingga Senin, sore menjelang Maghrib (2/1), para wisatawan domestik masih terlihat ramai mengunjungi Palabuanratu, termasuk di area wisata Cipanas, ratusan pengunjung tengah menikmati suasana alam Cisolok dengan berbagai aktivitas mereka, tampak yang tengah duduk-duduk di atas bebatuan aliran sungai, sebagian sedang mandi air panas, ada juga yang tengah mengabadikan momen berlibur dengan berphoto diatas dua jembatan yang membentang di kawasan ini.
“Saya sengaja datang hari ini, kalau kemarin terlalu ramai, bawa anak-anak soalnya, takut nggak keperhatiin,” terang Kusdiana Zulfa (38), wisatawan asal Ciseeng, Bogor. “Di Ciseeng juga ada sih, pemandian air panas, tapi air mancur disini keren, airnya lebih panas, anak saya bawa telur mentah aja direndam beberapa menit matang,” imbuh Diana.
Faktanya, di beberapa sudut kawasan Cipanas sampah berserakan terlihat mencolok di beberapa sudut, seperti area parkir mobil tambahan di pinggir sungai, bahkan terdapat gundukan sampah di pinggiran daerah aliran sungai, “DAS itu lho, lihat! ini menyedihkan, seharusnya kan steril dari pembuangan sampah,” tunjuk Mul.
Persoalan sampah dan kesadaran para wisatawan serta keseriusan pengelola mengupayakan fasilitas yang baik dan memadai, tampaknya masih menjadi persoalan yang harus dicarikan solusinya, sehingga sampah-sampah yang menggunung atau berserakan tak akan lagi jadi keluhan para pelancong, warga setempat dan para pecinta lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H