Berusaha mencari sinyal telpon dengan susah payah melalui tumbangan-tumbangan pohon di tebing sangat tinggi
Melewati sungai kampar ada pemandangan menarik, penduduk setempat sedang hajatan, mungkin resepsi pernikahan dan menurut saya ini juga karakter yang pernah saya temui di kota lain di pulau Sumatera, sekira ada hajatan di pinggir jalan, tenda-tenda dan kursi-kursinya memakan separuh badan jalan umum atau bahkan jika bukan jalan negara, provinsi atau kabupaten mereka akan menutup sepenuhnya, tidak cukupkah halaman rumah atau gedung sewaan saja untuk menampung keramaian?
Kita skip saja bagian-bagian yang lain, sampailah kami di Flying Squad tempat dimana Gajah-gajah liar dijinakan, dilatih untuk keperluan ekowisata, tempat dimana gajah-gajah sakit dirawat, tempat dimana kami packaging barang-barang, sembako, peralatan dan perlengkapan ekspedisi dan tempat dimana kami beristirahat mengumpulkan tenaga untuk segera berangkat keesokan-harinya  menempuh perjalanan  25 Kilo meter di peta, cukup dekat bukan? we'll see it later.
Â
Elephant Fying Squad - TNTN
Ditemani mahluk-mahluk khas hutan, suara-suara burung-burung malam yang bersahutan dan suara-sura lainnya entah ungko atau kera yang masih melakukan aktifitas mereka, kami merebahkan diri di Flying Squad dan mencoba memejamkan mata dan lagi-lagi saya berpikir apa sih  yang dilakukan mahluk-mahluk hutan itu di malam-malam begini sehingga suaranya seriuh itu? atau malah mereka juga bertanya apa yang dilakukan oleh manusia-manusia ini hingga semalam itu memasuki wilayah mereka, ah! sudahlah.
*** Bersambung****
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya