Pengelolaan sampah elektronik menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
Kurangnya Kesadaran: Banyak masyarakat yang belum menyadari bahaya dari e-waste dan pentingnya pengelolaannya.
Infrastruktur yang Tidak Memadai: Sistem pengumpulan dan daur ulang e-waste di banyak negara, termasuk Indonesia, masih sangat terbatas.
Regulasi yang Lemah: Kebijakan pemerintah terkait pengelolaan limbah elektronik sering kali kurang tegas dan tidak diimplementasikan dengan baik.
Langkah-Langkah untuk Mengurangi Sampah Elektronik
Untuk mengatasi masalah sampah elektronik, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya e-waste dan pentingnya daur ulang. Kampanye kesadaran dapat dilakukan melalui sosialisasi langsung  di  komunitas,  penyebaran  informasi  melalui  media  sosial,  serta  kegiatan-kegiatan lingkungan di sekolah dan lingkungan masyarakat (Aryani, S., & Sadikin, Z. S. 2022).
Pengembangan Infrastruktur: Membangun lebih banyak fasilitas pengumpulan dan daur ulang e-waste untuk memudahkan masyarakat dalam membuang perangkat elektronik mereka.
Regulasi yang Ketat: Pemerintah perlu menerapkan regulasi yang lebih ketat terkait produksi dan pengelolaan e-waste.
Inovasi Teknologi: Mendorong penelitian dan pengembangan teknologi baru untuk mendaur ulang e-waste dengan lebih efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H