Mohon tunggu...
Danang Choirul umam
Danang Choirul umam Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

olahraga,membaca, musik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peluang dan Tantangan Menuju Core Tax Administration System (CTAS) Menuju Indonesia emas

30 Desember 2024   16:13 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketiga, kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan juga harus terus dibangun. Meskipun Core Tax menjanjikan transparansi yang lebih baik, pemerintah harus memastikan bahwa implementasi sistem ini dilakukan dengan integritas tinggi untuk menghindari potensi penyalahgunaan data atau ketidakadilan dalam pengelolaan pajak. 

Peluang Menuju Perubahan yang Lebih Baik 

Terlepas dari tantangan tersebut, penerapan Core Tax merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Sistem ini bukan hanya tentang digitalisasi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem perpajakan yang lebih adil, efisien, dan berorientasi pada pelayanan. Wajib pajak akan merasakan manfaat langsung dari sistem yang lebih user-friendly, sementara negara akan mendapatkan basis penerimaan yang lebih kuat dan berkelanjutan. 

Keberhasilan Core Tax pada akhirnya bergantung pada komitmen semua pihak, mulai dari pemerintah, otoritas pajak, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Dengan kerja sama yang solid, reformasi ini dapat menjadi tonggak sejarah dalam pengelolaan perpajakan di Indonesia, membawa kita lebih dekat pada cita-cita kemandirian ekonomi nasional.

Sebagai masyarakat, mari kita dukung upaya ini dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pajak dan berpartisipasi aktif dalam membangun budaya kepatuhan pajak. Dengan begitu, Core Tax bukan hanya sekadar sistem, tetapi juga cerminan dari semangat kolektif kita untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju dan menuju Indonesia emas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun