Mohon tunggu...
Danang Armady
Danang Armady Mohon Tunggu... -

Sedikit bicara banyak bercanda\r\n\r\n\r\nemail: armadydanang@yahoo.com\r\nFb: Danang Armady\r\nTwitter : @DanangArmady

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Dibaca! Ini Dosa Termanis yang Pernah Saya Lakukan

29 September 2011   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harus dari mana lagi jari-jari ini melukiskan sesuatu untuk bahagiamu nanti, entah apa yang sedang terjadi dengan sebuah perasaan. Langit yang tanpa henti menatap sunyi dan tak ada bintang malam ini. Suasana hati terbelenggu sementara, bertahan dan membangunkan otak agar tidak tertidur dalam bayangmu. Laki laki seperti aku sekarang hanya bisa menuliskan kata-kata mungkin suatu saat nanti janur itu akan melengkung dan nama kita tertulis disana.

“Janur itu impian kita yang percaya akan cinta

Cinta, cita membaur didalamya, sungguh bahagia

Seperti merpati yang terbang ke sana kemari tiada henti

Menghias cakrawala di antara senyum itu”

Satu alasan kenapa tulisan ini aku tulis di saat senja datang. Hati tak mampu untuk menampung pikiran hingga tulisan ini akan jadi memori indah nantinya. “Entah sampai kapan umurku, tidak ada yang tau. Dan lembaran ini akan abadi selamanya, bahkan hingga tua nanti ”, ujar ku malam ini yang lebih menggunakan perasaanku dibanding dengan perasaan. Sifat ini pasti ada di dalam sifat laki-laki yang cenderung menggunakan akalnya.

“andai ini berlalu tanpa bahagia

Ini bisa jadi lembaran sejarah

Usia, takdir kedepan adalah rahasia

Jalan berliku dan ribuan bintang yang indah

Belum tentu seindah sinarnya”

Setelah sekian lama memahami sikap dan perasaanmu, dapat disimpulkan suleku adalah cewek romantis, murah senyum, perasa, setia dan pekerja keras ini penilaiaan objektif dari mas, dan mulut ini mulai tersenyum, kalau nanti membacanya pasti sambil tersenyum simpul, “hehe, mesti dadi GR yak hahha sule ku sayang kangen” kata itu sepontan terucap dengan lirih, hingga  4 nada ini lahir selama kisah ini terjaga disetiap malamya. Angin B 17 ini, pasir bocor, air sempor bahkan pancuran pitu yang memercik hingga ke hati. Lampu sorot malioboro yang tak ingin pulang ketika azan berkumandang dan teh manis penjaga rumah yang selalu merindu.

“terasa idah bukan 4 lagu yang tercipta

Datanglah padaku, sepenuh hati, jangan pergi ayang

rindukanmu”

Lagi lagi jari ini tetap ingin mengukir kenangan yang indah seperti melodi yang selalu terdengar ditelinga. Jadi ingat sama “melodi” gmana kabarnya nak? Udah sekolah? Atau masih dalam pelukan ibu, jangan nakal dan jangan bandel. kalau bandel nanti dicokot om rahul dari india, hehehe film kesukaan ayah sama ibu waktu pacaran dulu (khayalan tingkat akut, dan semoga terjadi. amin).

“ayah ayah, nanti kalau ayah pulang jangan sampai malam ya ayah kasian ibu. Dan ingat pesen melodi jangan nakal n penyakit play boynya jangan kumat. Di sana hati-hati yak, melodi ama ibu di sini doain ayah” ujar melodi dengan nada Do tinggi!!!. Padahal baru satu tahun lebih, tapi kosa kata yang dia ucapkan bisa seperti itu.

“iya melodi sayang, ayah berangkat dulu nanti pulangnya beli oleh-oleh dari jogja, beli keplak aja yak? Hehe buat ngeplak ibumu. Hehehe” karena belum tau makanan itu melodi hanya terdiam. Kalau tau ibunya mau dikeplak pasti marah, hehhe

“magsudnya keplakan sayang buat ibu yang sudah sabar dan bertahan dengan perilaku ayah” dalam hati bergumam indah

“Melodi yang indah Sampaikan salamku

Cintaku kepada dirinya

Wahai yang aku rindukan dengarkanlah

Nada ini tuk temani harimu” Taman Hati – Aquarel

Kembali berhenti dan menulis lagi, teryata aku bukan pangeranmu, aku bukan pipimu, dan aku bukan aymu. Setiap orang punya perlakuan berbeda dan setiap orang tidak bisa diperlakukan sama. Dulu adalah dulu, masa lalu yang harusnya bisa jadi pelajaran yang indah. Dan harusnya tak perlu memaksa buat jadi orang lain, mencintainya harus tetap bisa menerima karakter bukan memaksanya untuk merubahnya. Itu dosaku yang aku lakukan. Maaf dan maaf yang bisa ditulis di sini karena jarak yang sedang tidak berpihak.

Pagi ini tepat hari bahagiamu, 29 September sosok banyi mungil dengan hidung mancung ke dalam lahir dengan selamat. Dan kini bayi itu sedang tersenyum membaca tulisan ini. “selamat ulang tahun ad, semoga panjang umur, murah rezeki, tambah sabar dan tetep tersenyu menghadapi takdir yang kadang tidak berpihak. Usia 19 mungkin masa buat senang senang tapi ad sudah harus bekerja, mencari sesuatu untuk bekal masa depan. Dan dengan bertambahnya umur ini mudah mudahan masalah yang pernah ada di masa lalu bisa menjadikan ad jauh lebih dewasa. Amin amin ya robalalamin” jujur sebenarnya hari bahagia buat mas bukan pas ad ulang tahun, bukan saat tahun baru, bukan saat hari raya atau hari jadian dan hari kasih sayang. Hari hari yang indah itu adalah hari yang bisa mempertemukan kita. Hari hari dimana mas bisa bersamamu. Walaupun sering mas ora modal, hehe . Harapan mas bisa terus seperti ini, mas udah tua sudah saatnya memikirkan masa depan, manusia bisa berencana Allah yang menentukan, karena kita tidak bisa memilih takdir, tapi bisa menjalani takdir dengan bijak.

Maaf kalau terlalu LEBAY ya? Mungkin yang bilang seperti itu adalah orang-orang yang menggunakan akalnya, sekali lagi maaf malam ini aku lebih menggunakan perasaanya dari pada akalnya karna rindu, untuk yang pacaran jarak jauh pasti bisa tau. Ad mas sayang ad, mudah mudahan tulisan ini bisa jadi hadiah terindah yang tidak pernah ad lupa. Salam hangat dan salam kangen dari mas.

“Danang Armady Adulah Mekso Ngok”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun