Mohon tunggu...
Danang Armady
Danang Armady Mohon Tunggu... -

Sedikit bicara banyak bercanda\r\n\r\n\r\nemail: armadydanang@yahoo.com\r\nFb: Danang Armady\r\nTwitter : @DanangArmady

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Dibaca! Ini Dosa Termanis yang Pernah Saya Lakukan

29 September 2011   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nada ini tuk temani harimu” Taman Hati – Aquarel

Kembali berhenti dan menulis lagi, teryata aku bukan pangeranmu, aku bukan pipimu, dan aku bukan aymu. Setiap orang punya perlakuan berbeda dan setiap orang tidak bisa diperlakukan sama. Dulu adalah dulu, masa lalu yang harusnya bisa jadi pelajaran yang indah. Dan harusnya tak perlu memaksa buat jadi orang lain, mencintainya harus tetap bisa menerima karakter bukan memaksanya untuk merubahnya. Itu dosaku yang aku lakukan. Maaf dan maaf yang bisa ditulis di sini karena jarak yang sedang tidak berpihak.

Pagi ini tepat hari bahagiamu, 29 September sosok banyi mungil dengan hidung mancung ke dalam lahir dengan selamat. Dan kini bayi itu sedang tersenyum membaca tulisan ini. “selamat ulang tahun ad, semoga panjang umur, murah rezeki, tambah sabar dan tetep tersenyu menghadapi takdir yang kadang tidak berpihak. Usia 19 mungkin masa buat senang senang tapi ad sudah harus bekerja, mencari sesuatu untuk bekal masa depan. Dan dengan bertambahnya umur ini mudah mudahan masalah yang pernah ada di masa lalu bisa menjadikan ad jauh lebih dewasa. Amin amin ya robalalamin” jujur sebenarnya hari bahagia buat mas bukan pas ad ulang tahun, bukan saat tahun baru, bukan saat hari raya atau hari jadian dan hari kasih sayang. Hari hari yang indah itu adalah hari yang bisa mempertemukan kita. Hari hari dimana mas bisa bersamamu. Walaupun sering mas ora modal, hehe . Harapan mas bisa terus seperti ini, mas udah tua sudah saatnya memikirkan masa depan, manusia bisa berencana Allah yang menentukan, karena kita tidak bisa memilih takdir, tapi bisa menjalani takdir dengan bijak.

Maaf kalau terlalu LEBAY ya? Mungkin yang bilang seperti itu adalah orang-orang yang menggunakan akalnya, sekali lagi maaf malam ini aku lebih menggunakan perasaanya dari pada akalnya karna rindu, untuk yang pacaran jarak jauh pasti bisa tau. Ad mas sayang ad, mudah mudahan tulisan ini bisa jadi hadiah terindah yang tidak pernah ad lupa. Salam hangat dan salam kangen dari mas.

“Danang Armady Adulah Mekso Ngok”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun