Mohon tunggu...
Danang Armady
Danang Armady Mohon Tunggu... -

Sedikit bicara banyak bercanda\r\n\r\n\r\nemail: armadydanang@yahoo.com\r\nFb: Danang Armady\r\nTwitter : @DanangArmady

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Dibaca! Ini Dosa Termanis yang Pernah Saya Lakukan

29 September 2011   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian lama memahami sikap dan perasaanmu, dapat disimpulkan suleku adalah cewek romantis, murah senyum, perasa, setia dan pekerja keras ini penilaiaan objektif dari mas, dan mulut ini mulai tersenyum, kalau nanti membacanya pasti sambil tersenyum simpul, “hehe, mesti dadi GR yak hahha sule ku sayang kangen” kata itu sepontan terucap dengan lirih, hingga  4 nada ini lahir selama kisah ini terjaga disetiap malamya. Angin B 17 ini, pasir bocor, air sempor bahkan pancuran pitu yang memercik hingga ke hati. Lampu sorot malioboro yang tak ingin pulang ketika azan berkumandang dan teh manis penjaga rumah yang selalu merindu.

“terasa idah bukan 4 lagu yang tercipta

Datanglah padaku, sepenuh hati, jangan pergi ayang

rindukanmu”

Lagi lagi jari ini tetap ingin mengukir kenangan yang indah seperti melodi yang selalu terdengar ditelinga. Jadi ingat sama “melodi” gmana kabarnya nak? Udah sekolah? Atau masih dalam pelukan ibu, jangan nakal dan jangan bandel. kalau bandel nanti dicokot om rahul dari india, hehehe film kesukaan ayah sama ibu waktu pacaran dulu (khayalan tingkat akut, dan semoga terjadi. amin).

“ayah ayah, nanti kalau ayah pulang jangan sampai malam ya ayah kasian ibu. Dan ingat pesen melodi jangan nakal n penyakit play boynya jangan kumat. Di sana hati-hati yak, melodi ama ibu di sini doain ayah” ujar melodi dengan nada Do tinggi!!!. Padahal baru satu tahun lebih, tapi kosa kata yang dia ucapkan bisa seperti itu.

“iya melodi sayang, ayah berangkat dulu nanti pulangnya beli oleh-oleh dari jogja, beli keplak aja yak? Hehe buat ngeplak ibumu. Hehehe” karena belum tau makanan itu melodi hanya terdiam. Kalau tau ibunya mau dikeplak pasti marah, hehhe

“magsudnya keplakan sayang buat ibu yang sudah sabar dan bertahan dengan perilaku ayah” dalam hati bergumam indah

“Melodi yang indah Sampaikan salamku

Cintaku kepada dirinya

Wahai yang aku rindukan dengarkanlah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun