(DOC.danang_prihatmaja)
HAKIKAT KEHIDUPAN SEJATI
Aku minta pada Mu bunga indah
Kau beri aku bunga kaptus yang berduri
Aku minta pada Mu binatang mungil yang lucu
Kau beri aku ulat bulu yang menjijikan
aku sangat sedih ya Tuhan
aku protes ya Tuhan
aku pasti kecewa ya Tuhan
aku tidak percaya pada Mu ya Tuhan
Waktu kan terus berjalan
Aku sudah lupa akan permintaanku
Berjalan tanpa henti dalam kehidupan
Terasa sudah apa yang terjadi
Kaptus dulu yang Kau beri kini berbunga indah
Ulat bulu yang Kau beri kini berubah jadi kupu-kupu yang cantik
Kesedihanku dulu kita jadi kebahagiaan
Protesku dulu kini jadi pujian untuk Mu
Begitukah jalan Mu ya Tuhan
Ternyata indah bila sudah waktunya
Kau tidak memberi apa yang aku harapkan
Tapi Kau memberi apa yang aku perlukan
Di atas segalanya Kau sedang merajut
Tiada keluh dan tiadal lelah
Di atas segalanya Kau sedang membangun
Tiada pilih dan tiada henti
JEJAK IBU PERTIWI I
Sehijau hamparan seujung cakrawala
Setenang gurun tanpa angin
Memikat siapapun indra yang menjamah
Mengharap belaian dari ufuk timur ke ufuk barat
Beragam puak dan suku damai berdampingan
Berbagi tanpa curiga penuh ramah
Wajah berseri menghias diri
Watak yang penuh keagungan
Pesona Pertiwi yang tiada terkira
Perawan suci tiada terjamah
Tertata dalam ruang damai
Terjaga penuh dalam buaian
Lekuk dirimu penuh sempurna
Lintasan jamrud dan kilauan permata
Menari-nari penuh gerak yang pasti
Menanam kan tumbuh seutuhnya
Seonggok batang kan tergantikan tunas
Sengatan matahari mebuat diri kan tertempa
Hujan rintik berkilau permata
Hutan merambah hijau kan permadani
Wujud akan kekuatan semesta alam
Bertautan dalam relung kekokohan
Berapa kan bisa terhitung akan indahnya Pertiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H