"Aku harap kamu ngerti?" kata Rangga saat menjelaskan semua perbuatannya kepada Adam setelah berada didalam kamar hotel bersama.
Rangga hanya berusaha untuk melindungi Adam, dari cemoohan sahabat dan keluarganya. Sebab sebagai orang yang mudah bergaul dengan siapapun, saat semua orang mengetahui status Adam sesungguhnya, dengan cepat hubungan yang hanya sekedar teman biasa menjadi keluarga. Karena Adam, adalah jenis orang yang paling mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan dengan orang tua sekalipun. Rangga merasa, dirinya hanya sedang melindungi hubungan mereka dari pertengkaran tidak penting.
"Aku ngantuk, mau tidur" kata Adam enggan merespon, sekaligus tersirat memberi pengumuman kalau perbuatan Rangga itu sudah dimaafkan.
"Aku boleh nginep disini?" Pinta Rangga menggoda.
"Hanya kalau kamu udah izin sama ibu" printah Adam.
"Udah kok" jawaban malas dari Rangga membuat Adam mengetahui kalau kekasihnya itu sedang berbohong.
Meski dengan segala sikap dan prilakunya, Adam tidak akan pernah melupakan rasa hormat kepada orang tua. Segera dia bangun dari ranjang, mengambil ponsel Rangga dan mencari -- cari sesuatu.
"Kamu mau ngapain?" Rangga merasa tidak nyaman, seolah Adam sedang mencurigainya.
Bunyi beep dari telepon sebanyak dua kali sebelum telepon itu diangkat oleh seorang wanita diseberang sana.
"Ibu..." kata Adam menyerahkan telepon yang sudah tersambung itu "Kamu izin dulu" lanjutnya kembali ke ranjang dan merebahkan tubuh.
***