kepada Pemilik semesta, aku hadir dengan ribuan luka
tentang lalu yang hendak bercerita, tentang asa yang patah oleh cinta
kepada Pemilik semesta, aku kembali dengan tangis yang berduka
puing harap yang runtuh dan tertawa, lemah arah kehilangan jalannya
kepada Pemilik semesta, ingin aku sejentik bertanya
adakah kutuk hilang pada akhirnya?
bilakah benar sebuah kisah akan berakhir bahagia?
aku tersudut meraung merajut kembali satu kata
entah untuk apa, entah kepada siapa
remah - remah kasih yang pernah begitu aku puja
abai pada aku yang kini terjebak dalam sakitnya rasa
kepada Pemilik semesta, pernahkah Kau mendengar lirih dunia?
pernahkah Kau menitikkan sedih sekali saja
aku merangkak untuk mendapatkan hidup yang tersisa
mencoba merenda lagi pada kesempatan kedua
tapi setiap langkah kutemui buntu adanya
setiap jemari yang ingin kugenggam, melepas kehangatannya
kepada Pemilik semesta
adakah aku akan mati meski hanya sebentar saja
untuk damai dan hilang dari hingar bingar lara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H