Tagar Saya Indonesia, Saya Pancasila beberapa tahun lalu misalnya, adalah sebuah gerakan yang tidak dapat dipungkiri berasal dari pendukung salah satu barisan politik di negeri ini.
Atau sebut saja, desakan untuk memutar film "Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI" karya Arifin C Noer, setiap tahunnya. Tidak sedikit orang -- orang akan berkata bahwa gerakan ini tidak lain adalah untuk memuluskan ambisi pihak tertentu meraih kekuasaan.
Tetap saja, Pancasila digunakan segelintir orang untuk membenarkan diri dan menyalahkan pihak lain yang berseberangan dengannya. Meski kita seharusnya menyadari, bahwa Pancasila lebih dari sekedar alat politik!
Pancasila adalah jalan hidup yang digunakan bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Bukan untuk saling menyerang satu sama lain, seperti yang sering kita temui dewasa ini.
Dalam sila -- sila itu, terkandung nilai luhur yang murni untuk membawa kita dalam cita -- cita besar menjadi bangsa bermartabat, berdemokrasi, berperikemanusiaan, dalam persatuan yang akhirnya akan mengantarkan kita menemukan nilai Ketuhanan yang sesungguhnya.
Dengan Pancasila, seharusnya tidak ada perpecahan diantara sesama kita dalam periode yang begitu lama. Tidak ada pembungkaman atas pendapat rakyat kepada pemimpinnya. Menghilangkan kesejenjangan sosial yang nyatanya semakin timpang dalam kesehariannya.
Dengan memperingati tujuh puluh tujuh tahun lahirnya Pancasila, mari kita berharap, agar negeri ini kemudian bisa mengembalikan fitrah Pancasila sebagai sebuah jati diri bangsa, bukan permainan politik dalam merebut kekuasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H