"dan Rangga..."
"nanti kita cari jalan keluarnya, untuk bisa bicara dengan mereka berdua" kata Romeo menggenggam tangan Adam. "Everything's gonna be okay"
***
Lima tahun sebelumnya, ketika Adam masih hidup di Jogja, untuk pertama kalinya dia bertemu dengan seorang mahasiswa, perantau dari Jakarta, sama seperti dirinya. Keduanya berkenalan lewat sebuah aplikasi kencan buta yang ada di ponsel masing -- masing. Hubungan itu berjalan begitu cepat, saat Adam berniat mengungkapkan perasaan cintanya, pria itu dengan enggan menolak.
"bagaimanapun, suatu hari nanti, aku akan menikah, dengan seorang wanita" jawab pria itu kala itu.
Adam menerima keputusan itu, dia hanya berpesan, kelak bila pria itu benar -- benar menikah dengan seorang perempuan. Dia tidak bisa menjalani hidup seperti saat ini.
"tidak ada satu manusia pun yang bisa berpijak pada dua batu" kata Adam "kau harus memilih jalan hidup yang kau mau, atau kau dihancurkan oleh keduanya"
Setelah percakapan itu, Adam dan pria itu memutuskan hubungan mereka sekedar sebagai sahabat. Beberapa kali keduanya sempat menghabiskan waktu bersama, menonton bioskop atau sekedar mengobrol di warung kopi.
Adam yang kemudian lebih sering bolak balik Jakarta -- Jogja, lama kelamaan kehilangan komunikasi dengan pria itu. Satu tahun setelahnya, Adam mengenal Romeo, perlahan berhasil melupakan ceritanya dengan pria itu. Melupakan Rangga.
***
"kita harus bicara dengan Laura, secepatnya..." kata Adam tepat disaat wanita yang disebut namanya itu datang bersama ibunya membawa belanjaan.