Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tunda Pemilu, Politik Win - Win?

14 Maret 2022   20:46 Diperbarui: 14 Maret 2022   20:47 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Butuh sebuah peristiwa luar biasa, untuk mengangkat nama seseorang ke kancah nasional. Dan ini adalah pekerjaan rumah terberat bangsa ini. Sejak zaman kemerdekaan, kita selalu dipaksa untuk menerima kenyataan bahwa seseorang harus menjadi "pahlawan" terlebih dahulu, agar bisa diberi kesempatan untuk memimpin bangsa.

Sebut saja sebelum kemerdekaan, kita dihadirkan sosok Sukarno yang begitu garang menghadapi kolonialisme. Kemudian, ada Soeharto yang menjadi simbol kehancuran komunisme di Indonesia. 

Selanjutnya Megawati, bukti perlawanan terhadap tangan besi orde baru. Susilo Bambang Yudhoyono, adalah harapan bahwa kita bisa lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Joko Widodo hadir dari kalangan "bukan siapa -- siapa" menjadi sosok yang selalu diperbincangkan, dianggap berhasil mengangkat harkat Negara ini.

Dewasa ini, persitiwa -- peristiwa tersebut nyaris tidak ada. Nama Anies Baswedan memang seringkali menjadi momok bagi pendukung pemerintahan. Tapi perilaku politik Anies terlalu hati -- hati, sehingga tidak bisa muncul sebagai simbol perlawanan seperti Megawati terhadap Orde Baru, dulu.

Artinya siapapun yang sedang berharap dapat berkantor di Istana Negara nantinya, butuh perhitungan tepat, butuh tambahan waktu untuk menambah lagi amunisi tempurnya.

Sedangkan bagi pemerintah saat ini, penundaan pemilu bisa jadi kabar baik. Proyek besar seperti Ibu Kota Negara yang akan segera dipindah, dan kabarnya bahwa Presiden Joko Widodo yang akan menjadi presiden pertama berkantor di IKN baru tampaknya sulit diwujudkan pada 2024 kelak. 

Masih banyak gesekan -- gesekan antara elit negara sendiri dalam hal ini. Belum lagi soal APBN yang terbebani begitu hebat, membuat 2024 tampaknya sulit memindahkan pusat pemerintahan. Selain itu, kita juga masih terseok akibat pandemic yang belum berakhir.

Untuk mewujudkan pemerintahan saat ini sebagai yang pertama berkantor di IKN baru, penundaan pemilu tampaknya menjadi logika yang paling masuk akal.

Pertanyaannya, apakah benar isu penundaan pemilu akan menjadi win -- win politik bagi kalangan elit?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun