Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekali Lagi, Pada Masa Lalu

16 Februari 2022   05:05 Diperbarui: 16 Februari 2022   05:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku masih mengingat saat pertama kali kau merebahkan tubuh disisiku

ketika pertama kali bibir kita bertemu

kini semua mungkin hanyalah sebuah lalu

kenangan yang mentertawakanku masih mengharapkanmu

Adam melangkahkan kaki keluar dari stasiun Pasar Minggu, berjalan menyusuri lorong kenangan yang lampau namun masih menghantui pikirannya. Dua puluh menit lamanya dia berjalan, kini sudah berhadapan dengan sebuah penginapan yang selalu akan dimasukinya dengan sebuah senyuman. Hatinya mulai bernyanyi sendu, merapalkan nada -- nada rindu, menanti untuk bisa kembali bertemu.

Masih harus menunggu setahun lagi, itupun kalau dia sudi. Pikir Adam bergumam lirih, ketika sudah berada didepan pintu kamar yang dulu pernah digunakannya untuk menghabiskan sebentar bersama, tiga tahun lalu.

Pertemuan pertama yang lebih diselimuti dingin, tidak membuat Adam dan Romeo berhenti untuk berusaha pada sebuah ingin. Keduanya mengatur jadwal untuk kali kedua, berjanji mereka akan lebih bebas berbalas kata. 

Adam memilih sebuah kamar penginapan di kawasan Pasar Minggu, selain harus beristirahat dari lelahnya bekerja, pria itu menginginkan intim dalam saling berbicara. Romeo setuju, meski awalnya ragu harus menyerahkan tanda pengenalnya pada penerima tamu.

Dari dalam kamar itu, Adam akhirnya berhasil menambah puing -- puing pengetahuannya mengenai Romeo. Kisah cinta yang membawa Romeo pernah harus rela meninggalkan hidupnya di Indonesia, demi tinggal bersama di jiran Malaysia. 

Namun, cerita itu tak berujung bahagia. Ketika kekasih Romeo memilih untuk menikahi seorang wanita. Nyaris saja, pria itu tak lagi ingin membuka hati untuk sebuah cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun