Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sinetron Kita Seharusnya Belajar dari Glee

20 November 2018   02:06 Diperbarui: 20 November 2018   03:10 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tokoh utama selalu menjadi penting bagi serial ini. Berbeda dengan "Once Upon A Time" yang bahkan sempat menghilangkan karakter Emma Swan (Tokoh utamanya) dalam beberapa tayangan. Tapi, dalam Once Upon A Time, ada timeline jelas mengapa karakter itu harus hilang untuk sementara.

Pada Glee, karakter Finn Hudson masih memberi efek drama bahkan sampai season dan episode terakhir.

Kita seringkali melupakan karakter utama. Tujuannya apa, dan mengapa dia harus diceritakan. Alih -- alih stasiun televise lebih menyorot siapa yang lebih diminati masyarakat. Jadi jangan heran kalau semisal di Cinta Fitri karakter Mischa tampak lebih mengambil jatah daripada Fitri itu sendiri. Sebab disaat -- saat tertentu, penotonton memang menantikan si antagonis itu.

Hal ini terkadang membuat penokohan menjadi tidak berarti sebab kita terjebak pada komersialisasi.

3.Cerita
Tidak dapat dipungkiri, setiap episode dan setiap season Glee punya cerita khusus. Tidak menyingkirkan topic utama yang adalah memenangkan kompetisi dan meraih mimpi masing -- masing anggota. Tapi Glee juga menyuguhkan sedikit banyak latar belakang antagonis seperti Pelatih Sue. Selain itu, cerita yang disuguhkan tidak muluk. 

Ibarat Glee yang adalah cerita remaja SMA, maka kisah yang disuguhkan persoalan anak -- anak SMA. Seperti cinta yang putus nyambung, perselingkuhan, perdebatan antara sahabat dan lain sebagainya. Ada adegan orang tua masuk kedalam cerita hanyalah pemanis saja untuk cerita lebih hidup lagi dinikmati penonton.

Timeline cerita pada kebanyakan serial Amerika memang sangat jelas. Berbanding terbalik dengan kita yang sekali lagi sudah terjebak komersialisasi. Bagi kita, selama rating sudah ditangan, tidak perlu berpusing -- pusing lagi memikirkan cerita. Hingga pada akhirnya, hampir disemua sinteron tanah air pasti ada adegan polisi, penjara, rumah sakit, kematian, bangkit dari kematian (entah hilang, atau ternyata punya saudara kembar, amnesia dan lain sebagainya. Bila sinetron kesayangan anda sudah sampai pada titik ini, saya bisa bertaruh bahwa penulis skenarionya sudah kehabisan ide dalam pengembangan cerita.

4.Tokoh Pendukung
Tidak seperti di sinetron Indonesia yang tokoh pendukung terkadang hanya sekedar mampir. Dalam Glee, tokoh pendukung punya porsi sangat besar. Bahkan menjadi ikon terhadap tokoh lain. Adanya hubungan timbal balik antar hampir setiap tokoh membuat cerita ini bernyawa.

Meski demikian, dengan begitu banyaknya tokoh yang campur tangan dalam produksi ini anda tidak akan pernah melihat ada karakter yang PPD (plangak plongok doing) dalam setiap episode atau setiap scene-nya. Karena sekali lagi timeline-nya sudah jelas.

5.Penutup
Kalau anda adalah pecinta Glee, anda tidak akan pernah melupakan adegan penutup dari serial ini. Begitu indah sekaligus mengharu biru. Nyaris semua serial dari Amerika bahkan yang sudah "tua" seperti "Beverly Hills 90210"sekalipun memberikan penutup yang apik sehingga membuat penggemarnya menjadi rindu.

Sekali lagi, kita sebab sudah terlalu menikmati rating dan menyingkirkan kualitas cerita akhirnya ending yang didapatkan pun asal jadi saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun