Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hutan Terlarang 3 (Alam Tanpa Matahari)

14 November 2018   19:17 Diperbarui: 14 November 2018   19:27 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sedikit tenang. Tapi bagaimanapun kami harus segera keluar dari hutan ini.

"Kau punya kebohongan?" kataku

"maksudmu?" Adam menjawab bingung

"kalau kau punya kebohongan, katakan disini" aku mengulang, lebih mirip sebuah printah daripada permintaan.

"ayahku tidak tahu kalau aku ingin menjadi ahli biologi seperti dirinya. Dia melarangku. Terlalu berbahaya katanya. Tapi toh aku tetap saja menjalankan keinginanku. Dan aku masuk kedalam hutan ini tanpa sepengetahuannya" Thomas mulai bercerita "aku beralasan akan pergi ke Australia saat meminta izin pada Fred"

"Aku mengatakan kalau aku hanya sekitar seminggu berada di Indonesia. Ibuku akan marah sekali kalau dia tahu kami berencana berada di Negara ini untuk sebulan." Kata Diana

"aku rasa sekarang dia akan murka, kau tidak pulang selama dua puluh tahun" aku mencoba bercanda

"tulisanku, aku membuat judul "kisah nyata" untuk menggaet pembaca" kata Adam

"seharusnya?"

"aku seharusnya membuat "terinspirasi dari kisah nyata" mereka punya perbedaan makna"

Makhluk -- makhluk itu tampak mulai berkegiatan. Ada yang memukul -- mukul tanah, kata Thomas itu cara mereka bercocok tanam. Ada pula yang melempar -- lempar batu, kalau itu sedang berburu. Benar saja, menurut perhitunganku tidak sampai satu menit ada dedaunan yang tumbuh dari dalam tanah dan langsung dicabut oleh makhluk itu. Ada pula yang kembali dengan binatang sejenis rusa, tapi jelas itu bukan rusa. Dan mereka menikmatinya dengan mentah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun