Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencoba Memahami Gagasan Awal Pancasila Bung Karno

6 November 2018   19:44 Diperbarui: 6 November 2018   20:05 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas saja, demokrasi seperti ini bisa kita dapatkan setelah memiliki prinsip kebangsaan yang baik dan kemanusiaan yang baik pula. Dengan begitu kita mampu bercermin pada batasan -- batasan yang ada terhadap kebebasan yang disediakan untuk kita.

4. Keadilan Sosial
Prinsip ini kurang lebih sama dengan kemanusiaan. Dengan mengenakan keadilan social kita semua menjadi setara. Seharusnya sama -- sama punya kesempatan untuk berbuat sesuatu pada Negara yang kita cintai.

Artinya, identitas kita yang mungkin saja adalah minoritas tidak bisa menjadi acuan dasar kita tidak boleh menjabat posisi -- posisi penting di negri ini. Selama kita punya kemampuan, maka siapapun berhak tanpa memandang suku, ras dan agamanya.

Selebihnya, dengan keadilan social pula kita bisa saling memahami perasaan dan kehidupan sesama kita Bangsa Indonesia. Orang -- orang di Aceh misalnya, bisa memahami apa yang terjadi kondisi di Jayapura. Begitu pula sebaliknya.

Keadilan social ini tidak bisa terwujud, selama kita tidak punya prinsip kebangsaan, kemanusiaan dan demokrasi yang benar.

5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Inilah yang menjadi tujuan empat butir sebelumnya. Kita tidak bisa mengatakan bahwa Tuhan adalah Sang Maha kalau kita tidak mampu menerapkan empat sila diatas. Dengan menempatkan prinsip ini di akhir bukan berarti dalam hidup kita tidak mengutamakan prinsip bahwa sebagai makhluk ciptaan kita adalah insan yang patut berketuhanan.

Tapi bagaimana mungkin kita mengaku kalau kita punya dan percaya Tuhan, kalau kita tidak punya prinsip kebangsaan, kemanusiaan, dan keadilan. Bukankah kita seharusnya memenuhi itu semua sebelum berteriak paling lantang dalam prinsip ketuhanan?

Yang terjadi saat ini, ketika asas Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama. Kita melupakan empat asas lainnya yang ada di Pancasila. Yang lebih mengerikan, sila pertama dengan lambang bintang ini menjadi dagangan bukan hanya komersial bahkan politik.

Lihat saja bagaimana Ketuhanan itu digunakan untuk menyerang dan mengalahkan seseorang dalam pertarungan pemilu. Kita benar -- benar melupakan asas kemanusiaan, dan keadilan. Tapi kita mengaku sebagai manusia yang paling memahami Ketuhanan Yang Maha Esa.

Akhirnya, menurut pandangan saya dalam gagasan awal Pancasila oleh Bung Karno. Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah pelengkap dari dasar Negara. Tapi sila tersebut merupakan sebuah tujuan utama kita berbangsa dan bernegara. Cara mewujudkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lain adalah dengan mengamalkan empat sila lain sebelumnya.

Dengan demikian, tidak sembarang orang bisa menjual agama. Tidak sembarang orang bisa menyebut Partai Tuhan (sebab Tuhan tidak pernah membentuk partai, dalam kitab suci manapun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun