Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Bukankah sudah sangat dapat dipahami bahwa ibadah yang dimaksud dalam puisi ini tidak melulu soal masuk kedalam rumah ibadah? bahwa semua giat manusia adalah ibadah.
Pandanglah ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kamu dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini
Cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya
Pandangan saya mengatakan bahwa puisi ini sejatinya bukan sedang membadingkan satu kaum dengan kaum lainnya.Bukan pula perbandingan antara agama dengan tanah air. Puisi ini adalah teguran bagi kita yang selalu saja disibukkan dengan permasalahan agama yang sejatinya adalah hubungan antara pribadi sendiri dengan Sang Khalik.
Terlalu banyak orang yang bertingkah atas nama agama, sampai - sampai agama itu rusak oleh umatnya sendiri. Bukankah sudah sepantasnya kita kembali pada fitrah kita sebagai manusia? kembali pada alam yang melahirkan dimana darah pertama kali tertumpah. Menjunjung tinggi budaya yang memang warisan leluhur kita.
Bahwa pada akhirnya pendapat saya ini kemudian menjadi debatable, tidak menjadi persoalan. Sebab sebuah karya seni tidak melulu harus dilihat dengan kaca mata kuda.