“Ada apa Prof...?” Kata Dayat berusaha selembut mungkin.
“Kenalkan, ini Lily Potter bersama anaknya Harry Potter” Snape menunjuk Lily dan Harry, Lily tersenyum manis kepada Dayat. “Lily sama sepertimu, berasal dari keluarga bukan penyihir, kau bisa belajar banyak dengannya” Kata Snape melirik Lily meminta persetujuan wanita itu.
“Aku... tentu saja kau bisa belajar denganku” Kata Lily.
“Kalian mau mengobrol diluar saja, atau masuk dan ikut mincicipi teh bersama saya” Dumbledore menyela keakraban antara Lily dan Dayat yang mulai terjalin.
***
“Aku turut berduka atas apa yang terjadi pada Potter” Dumbledore membuka percakapan. Mereka semua duduk melingkar, Dumbledore duduk bersebelahan dengan Dayat dan Snape, sedangkan Lily berada tepat dihadapannya sedang menggendong Harry.
“Aku hanya berharap, kematian James tidak sia – sia” Kata Lily menenangkan diri.
“Ibuku bilang, apapun yang terjadi didunia ini, baik atau buruk, senang atau susah, semua pasti semata – mata hanya untuk kebaikan kita kedepannya” Dayat menatap Lily dengan harapan bisa memberikan semangat.
“Seharusnya aku yang mengucapkan itu....” Kata Snape dengan nada kesal, disambut tawa semua orang yang ada disitu.
“eehm... biar bagaimanapun, kita harus bersiap untuk menghadapi Voldemort” Dumbledore kembali berbicara serius. Semua mata tertuju pada pria itu “ini... satu – satunya yang bisa mengalahkan Voldemort” Dumbledore mengangkat Elder Wand dan kembali meletakkannya di meja.
“Aku tak tahu kalau kau bisa bersantai untuk sejenak, padahal diluar sana semua orang sedang panik... profesor” Voldemort muncul dari belakang Dumbledore.