Mohon tunggu...
Rafael Damian
Rafael Damian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Baik hati dan tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lika-Liku Perasaan

20 November 2022   02:59 Diperbarui: 20 November 2022   03:05 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Putra, Seorang anak remaja yang saat ini sedang duduk di bangku SMA. Dirinya merupakan seorang remaja yang dikenal sangat baik, ramah, dan juga rendah hati. Namun dibalik itu semua, ada satu sisi lain dirinya yang jarang disadari oleh sebagian besar orang, bahkan oleh teman-teman terdekatnya sendiri.

Sejak masa SMP, Putra memiliki ketertarikan kepada seseorang. Dirinya sangat mengidam-idamkan seorang gadis kelas sebelah yang dikenal sebagai primadona sekolah. Gadis tersebut sangat cantik seperti peri, namun diluar kecantikannya gadis itu juga memiliki hati yang sangat baik layaknya malaikat. Bukan rahasia lagi, kalau gadis tersebut memang banyak diidamkan oleh anak laki-laki di sekolah.

Gadis itu bernama Karen. Perjumpaan Putra dengan Karen sebenarnya sudah sangat lama. Di masa kanak-kanak, mereka sebenarnya sudah pernah bertemu namun tidak pernah berbincang satu sama lain. Pertama kali mereka berbincang ketika mereka berdua menempati kursi di kelas 7.

Agak canggung, itulah kata yang mendeskripsikan perbincangan pertama mereka. Saat itu memang Putra belum memiliki perasaan apapun kepada Karen. Namun, layaknya perbincangan kepada lawan jenis yang dikatakan sebagai primadona sekolah, sudah selayaknya Putra merasa canggung.

Perbincangan pertama mereka membuat Putra langsung menaruh hati kepadanya. Entah perasaan apa yang ada dalam hati Putra, namun Putra merasakan ada hal yang berbeda dalam hatinya semenjak dirinya berbincang dan bercengkrama dengan Karen. Rasa suka tersebut sebenarnya masih terkesan sia-sia pada saat itu. Maklum, kelas 7 merupakan masa-masa yang cukup berkesan bagi Karen karena dirinya sedang menjalin hubungan dengan seorang siswa yang dikenal sangat jago dalam bermain basket dan berolahraga.

Pada saat itu, Putra memberi julukan yang lucu kepada Karen. Karen dijuluki sebagai “Kabel” oleh Putra. Julukan tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena memang sudah menjadi kebiasaan bagi Karen untuk meminjam kabel casan yang dimiliki oleh putra ketika hp nya lowbat dan kekurangan daya. Julukan tersebut sering dilontarkan oleh Putra ketika dirinya sedang membicarakan Karen dihadapan teman-teman perkumpulannya.

“Put, pinjem casan dong, hp gw lowbet nih”, itulah kata yang sering terlontar ketika Karen hendak meminjam kabel casan Putra. Putra pun tidak pernah tidak meminjamkan kabel casannya. Hal tersebutlah yang sebenarnya disukai oleh Putra, barangnya dipinjam oleh oranng yang diidam-idamkannya.

Ternyata, hubungan percintaan antara Karen dengan pembasket tersebut tidaklah berjalan dengan mulus. Hal itu sebenarnya sudah diketahui oleh banyak orang, namun Putra tidak menyadari hal tersebut. Pada akhirnya mereka resmi untuk berpisah dan memilih jalannya masing-masing.

Karena memang hubungan antara Putra dan Karen hanyalah sebatas teman pengisi daya, ada momen-momen tertentu dimana Putra tidak mengetahui cerita Karen, salah satunya adalah momen putusnya hubungan antara Karen dengan pembasket tersebut. Hal tersebut menyebabkan Putra tidak sigap unuk melihat kondisi hati Karen yang sebenarnya bisa dia miliki pada saat itu.

Setahun berlalu, hubungan antara Putra dan Karen masih belum ada kemajuan. Mereka berdua masih sangat malu dan lugu ketika bersamaan. Di tahun yang baru itu, ada sedikit harapan bagi Putra untuk memenangkan hati Karen. Ternyata, mereka berdua ditempatkan di kelas yang sama sehingga hubungan mereka dapat semakin akrab. Namun, saat itu Putra tidak menunjukan keseriusan apapun terhadap Karen sehingga terjadilah sesuatu hal yang menggemparkan perasaan Putra.

Karen pacaran dengan Jonathan!!!!, Itulah hal yang tak terduga yang terjadi di kelas 8. Jonathan merupakan anak paling pendiam di kelas, jarang berbicara dan cenderung ansos. Ya, anti sosial!

Ternyata sudah cukup lama juga Jonathan memendam rasa kepada Karen, sama seperti yang dilakukan oleh Putra. Itu membuat hati Putra hancur berkeping-keping. Seperti layaknya penyakit, akhirnya Putra memutuskan untuk mencari hati lain yang dapat disinggahi. Saat itu, ada juga kerabat Karen yang parasnya cukup menawan dan hatinya juga tidak kalah baik dengan Karen, Lidya Namanya.

Lidya merupakan sesosok Wanita yang sebenarnya memiliki ketertarikan terhadap Putra, namun cerita masa lalunya dengan Nicholas membuat dirinya masih trauma untuk menjalin hubungan dengan lelaki lain. Maklum, hubungan antara Lidya dan Nicholas harus terhenti karena Nicholas tidak diperbolehkan untuk berpacaran oleh orang tuanya. Saat itu Lidya sudah terlanjur sayang dengan Nicholas, sehingga untuk melupakan itu, Lidya masih belum sanggup dan masih belum mampu.

Putra mencoba untuk meyakinkan Lidya dengan segala cara yang memungkinkan. Ia selalu mencoba untuk mengajak Lidya bermain game online, makan bersama, jalan-jalan dan lain sebagainya. Bahkan, Putra juga tidak segan untuk menonton tanyangan di internet mengenai kecocokan rasi bintang antara Gemini dengan Leo. Beragam upaya dan percobaan terus dilakukan oleh Putra, sehingga Putra sering dikatakan terlalu ekstrim dalam mengejar cintanya. Kegilaan Putra dalam mengejar cinta tersebut ternyata berbuah sia-sia, bukannya Lidya tertarik dengan Putra, justru Lidya malah ilfeel dan jijik dengan kelakuan Putra. Banyak juga teman-teman Putra yang menilai Putra hanyalah mencari pelarian namun dengan cara yang salah.

Di saat Putra sedang kebimbangan dan mengalami kekosongan dalam hatinya, dirinya masih tetap untuk menjalin pertemanan dengan Karen. Tiba-tiba beredar kabar yang kurang mengenakan mengenai hubungan antara Karen dengan Jonathan. Ternyata Jonathan memiliki sikap yang sangat posesif dengan Karen. Keposesifan itu membuat Karen muak dan tidak sanggup lagi. Akhirnya karen memutuskan untuk putus dengan Jonathan dan memilih untuk hidup sendiri kembali selayaknya sedia kala.

Hubungan pertemanan antara Putra dengan Karen berlangsung dengan sangat baik, mereka sangat sering untuk ditempatkan sebangku di kelas. Hubungan itulah yang membuat perasaan Putra kepada Karen kembali tumbuh. Kegagalan Putra unuk memikat hati Lidya membuat Putra memutuskan untuk kembali kepada cinta lamanya yang harus kandas akibat orang ke-3. Putra dan Karen pun terus bersahabat dan berteman sepanjang masa kelas 8.

Di saat kenaikan kelas ke kelas 9, Putra harus kembali berpisah dengan Karen. Putra diharuskan untuk pindah ke luar kota selama satu tahun untuk menemani ayahnya bekerja di ibu kota.  Hal tersebutlah yang membuat perasaan Karen kepada Putra menurun. Karena tidak dapat hidup tanpa cinta, dan hubungan yang kurang jelas antara Karen dengan Putra, Karen memutuskan untuk mencoba mencari pengganti. Namun di sisi lain, Putra masih menyayangi dan menginginkan keberadaan Karen di sisinya.  

Karen pun akhirnya mencoba berkenalan dengan salah seorang di aplikasi kencan online. Disana dirinya menemukan seorang lelaki mapan yang tampan dan rupawan. Belum pernah bertemu, Karen langsung jatuh hati dan terpikat pada dirinya. Setiap hari dirinya melakukan panggilan suara dengan lelaki tersebut, bermain bersama, dan bercerita tentang kesehariannya.

Pada suatu hari, Karen meminta lelaki tersebut untuk bertemu dengan dirinya untuk berkencan bersama. Lelaki tersebut pun menyetujui tawaran tersebut. Dirinya bertemu di kedai kopi dekat sekolahan. Namun ternyata, orang yang dirinya ajak untuk berkencan merupakan teman sekelasnya sendiri yang memiliki kelainan tersendiri. Dia sangat nakal dan susah untuk diatur, hampir semua guru mengalami kesulitan untuk mendidik dan mengajari dirinya mengenai sopan santun. Hal tersebut membuat Karen sangat kecewa dan trauma untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Dirinya juga kecewa dengan aplikasi berkencan yang dia gunakan karena dirinya merasa telah ditipu dan dikecewakan.

Setahun berlalu, masa SMA kini telah dimulai. Ternyata, Putra yang selama ini berkelana di ibu kota telah kembali. Namun saat itu, Karen dan Putra sudah tidak lagi bercengkrama. Mereka sudah punya dunianya masing-masing, meskipun Putra masih saja memendam rasa dengan Karen. Di kelas 10, mereka ditempatkan di kelas yang berbeda, sehingga sangat sulit bagi Putra untuk memulai kembali topik pembicaraan dengan Karen. Putra pun akhirnya memilih untuk tetap fokus pada pendidikannya karena pada saat itu dirinya mampu untuk masuk ke SMA dengan jalur beasiswa dan wajib untuk mempertahankan nilai bagusnya.

Saat kelas 10 hendak berakhir, Karen dan Putra akhirnya dipertemukan kembali di lapangan sekolah. Pada saat itu sedang ada acara sekolah yang menempatkan mereka berdua di tempat yang sama. Akhrinya mereka berdua dapat kembali bersama dan kembali menjalin bercengkrama. Karena perasaan Putra masih sangat kuat, dirinya pun justru terkesan canggung dan malu-malu untuk berbincang secara langsung dengan Karen. Melihat kondisi tersebut, teman-teman Putra pun akhirnya turun tangan dan membantu Putra untuk bisa kembali meningkatkan kepercayaan dirinya dan tidak canggung lagi untuk bercengkrama dengan Karen. Kecuali Aldo!

Entah apa yang ada di pikiran Aldo, dirinya merupakan seseorang yang sangat gemar untuk merusak dan menghancurkan hubungan asrama seseorang di sekolah. Kegagalannya untuk memikat hati seseorang membuat dirinya muak dan sangat marah ketika melihat hubungan seseorang berlangsung dengan baik.

Aldo sangat ingin untuk merusak hubungan asmara Putra dengan Karen, di saat teman-teman Putra lainnya mencoba untuk membantu Putra memenangkan hati Karen. Tidak hanya hubungan Putra dan Karen yang ia coba untuk hancurkan, melainkan hubungan asrama teman-teman lainnya coba ia hancurkan melalui mulut busuknya.

Di saat Putra sedang mencoba untuk PDKT kembali dengan Karen, Aldo selalu mencoba untuk mengeluarkan kebohongan-kebohongan yang tersimpan di dalam mulutnya. Aldo sering berkata kepada teman-teman Putra “Karen tuh sebenarnya jijik dengan Putra” atau “Karen sebenarnya gak seneng dideketin sama Putra”.

Perkataan-perkataan tersebut pun akhirnya sampai di telinga Putra. Mendengar hal tersebut Putra merasa kecewa dan sakit hati. Namun di sisi lain, Karen sebenarnya tidak jijik dengan Putra. Justru dirinya menghargai dan menghormati keberadaan Putra.

Karena terlanjur kecewa dan sakit hati, Putra pun akhirnya bertingkah laku aneh dan tidak biasa. Dirinya terlihat seperti orang depresi yang kehilangan arah dan tujuan hidup. Melihat keanehan tersebut, Karen justru kaget dan merasa bingung. Sebenarnya, Karen sudah memiliki perasaan terhadap Putra. Namun, karena sikap Putra yang berubah, dirinya menjadi ragu dan bimbang.

Melihat hal tersebut, teman-teman Putra pun pada akhirnya membantu untuk menjelaskan kebusukan Aldo kepada Putra. Putra pun akhirnya sadar bahwa dirinya hanyalah dipermainkan oleh Aldo. Teman-teman Putra juga membantu Putra untuk kembali mendapatkan kepercayaan Karen. Namun, karena perubahan sikap Putra tersebut, Putra harus kembali bisa meyakinkan Karen selama beberapa waktu.

Pada saat hari ulang tahun Karen, Putra pun akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Karen. Karen yang mendengar ucapan-ucapan manis dari Putra akhirnya tersentuh dan menerima perasaan Putra. Akhirnya, perjuangan Putra untuk memikat hati Karen pun telah usai. Putra berhasil untuk memikat hati Karen dan kini mereka telah hidup bersama dan berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun