Mohon tunggu...
Damri Hasibuan
Damri Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Seseorang yang ingin meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahaya Tulisan Vulgar bagi Penulis dan Pembaca

17 Juni 2023   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2023   20:02 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terlepas dari kategori usia pembaca, jika tulisan vulgar dikonsumsi oleh anak bangsa maka akan menimbulkan dampak negatif yang besar, baik dari sisi kesehatan mental maupun spritual. Secara umum, tulisan vulgar tidak baik dikonsumsi karena dapat mengganggu kesehatan. 

Sebagaimana sebuah studi ilmiah seorang peneliti Harold Leitenberg daru The Journal of Sex Research, menyatakan bahwa emak-emak yang membaca novel romantis atau erotis dapat meningkatkan hubungan seksnya secara berlebihan. Bagaimana jika hal yang demikian sampai mengurangi kualitas hidup yang bersangkutan? Makanya tidak jarang hal tersebut membuat hubungan pasangan suami istri semakin renggang bahkan berujung pada perceraian.

Dampak keseringan membaca cerita vulgar sudah pasti membuat mental, nilai moral, agama, dan etika bangsa semakin merosot. Apalagi kalau yang mengkonsumsinya masih usia anak-anak, SD, SMP, itu mutlak akan semakin membawa dampak negatif yang besar di seluruh tatanan masyarakat. Karena apa yang mereka baca itulah yang sebenarnya menjadi cerminan diri mereka dan cerminan bangsa, sehingga jangan heran kalau di kalangan anak-anak dan remaja, kata-kata vulgar sering terlontar dari lisan mereka sebagai bahan candaan ataupun olokan.

Selain itu, dampak yang didatangkan oleh tulisan vulgar adalah perilaku-perilaku yang menyimpang seperti p*rn# aksi dan p*orn#grafi semakin meraja Lela. Sebagaimana data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan sebanyak 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia menyaksikan kegiatan seksual atau p*rn#grafi melalui media daring, baik melalui bacaan maupun tontonan.

Dampak yang lebih fatalnya lagi, jika kita telusuri secara medis, p*rn*grafi mengakibatkan kerusakan yang serius pada lima bagian otak terutama
pada pre frontal corteks, yakni bagian otak yang tepat berada
di belakang dahi dan otak logika. Lima bagian tersebut adalah otak yang berfungsi sebagai pusat pemikiran, perencanaan, pengambilan keputusan, emosi dan tanggung jawab. Itu makanya, orang yang sudah terlanjur suka pada bacaan-bacaan yang berbumbu vulgar, yang berdampak candu, otaknya cenderung bermasalah.

(Sukiman, 2017) mendefinisikan kecanduan p*rn*grafi sebagai perilaku yang berulang untuk melihat hal-hal yang merangsang nafsu seksual dan kehilangan kontrol diri untuk menghentikannya. Orang yang kecanduan terhadap dua hal negatif tersebut, menurut kebiasaan dapat diketahui ciri-cirinya sebagai berikut:

a. Sering tampak gugup apabila ada yang mengajak berkomunikasi.
b. Malas, enggan belajar, enggan bergaul.
c. Tidak punya gairah beraktivitas.
d. Susah lepas dari smartphone.
e. Senang menyendiri terutama di kamarnya.
f. Melupakan kebiasaan baiknya.
g. Sulit bersosialisasi, baik dengan keluarga maupun dengan teman-
temannya.
h. Mudah marah dan mudah tersinggung.
i. Pikirannya kacau karena selalu tertarik mencari materi pornografi.
j. Pelupa dan sulit berkonsentrasi.

Selanjutnya, semakin menipis nilai-nilai agama yang ada pada diri seseorang, dapat menjadikannya sepele terhadap suatu dosa dari akibat candu mengakses bacaan-bacaan vulgar. Tentunya kita sama-sama tahu bahwa baik membaca ataupun menulis hal-hal yang berbau vulgar dilarang dan dia termasuk perbuatan yang haram baik secara agama maupun undang-undang. Karena hal itu sama dengan membuka pintu-pintu perzinahan yang menyebabkan hancurnya peradaban manusia. Maka sebagai tindakan preventif, sebaiknya kita menutup pintu tersebut dengan kokoh agar tidak terjadi yang namanya perzinahan. Sebagai acuannya, Al-Qur'an menegaskan bahwa mendekati zina itu dilarang, terus bagaimana dengan melakukannya? 

Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra : 32)

Allah SWT. juga memerintahkan kepada setiap hamba-Nya untuk menjaga penglihatan dan memelihara pandangannya dari segala yang membuat kehancuran dan kebinasaan.

Artinya : "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. An Nuur : 30 -- 31)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun