Adanya sapi lokal yang banyak dan bervariasi  jenisnya seperti Sapi Aceh, Sapi Bali, dan Sapi kuantan
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan kualitas peternakan di indonesia
SAPI KUANTAN SEBAGAI PLASMA NUTFAH RIAU
Untuk menyelesaikan masalah tersebut riau sebenarnya mempunyai plasma nutfah nya untuk membantu pemasokan daging sapi di indonesia, yakni SAPI KUANTAN
Sapi kuantan banyak dipelihara oleh masyarakat di sepanjang Sungai Kuantan. Sistem perkawinan yang digunakan adalah sistem perkawinan alami. Peningkatan kualitas genetik sapi Kuantan perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sapi lokal di Indonesia. Salah satunya dapat dicapai dengan memperbaiki profil genetik melalui persilangan dan seleksi. Seleksi ternak dapat didasarkan pada keragaman genotip dan genotipnya.
Populasi Sapi Kuantan di Kabupaten Indragiri Hulu sekitar 5.950 ekor dan di Kabupaten Kuantan Singingi sekitar 2.386 ekor. Di Kabupaten Kuantan Singingi terdapat di Kecamatan Kuantan Mudik sebanyak 523 ekor, Kecamatan Kuantan Hilir 447 ekor, Kecamatan Inuman 453 ekor, Kecamatan Gunung Toar 253 ekor, Â Kecamatan Singingi Hilir 247 ekor, Kecamatan Cerenti 185 ekor, Kecamatan Pangean 160 ekor, Kecamatan Kuantan Tengah 60 ekor, Kecamatan Benai 39 ekor, Kecamatan Logas Tanah Darat 10 ekor dan Kecamatan Hulu Kuantan 9 ekor (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, 2011).
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa populasi sapi Kuantan menurun. Hal ini diyakini terkait dengan sistem perawatan yang ekstensif, penjualan sapi di luar negara bagian, tingkat pemotongan sapi produktif yang tinggi, penyempitan lahan penggembalaan, dan kurangnya ketersediaan lahan tersebut untuk membuatpeternakan.
KEUNGGULAN SAPIÂ
Pertama, sapi Kuantan sangat mudah beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah. Sapi Kuantan umumnya diternak secara ekstensif. Memberi makan biasanya dalam bentuk padang rumput, dan sapi berdiri di padang rumput sepanjang hari.
Kedua, sapi Kuantan sangat tahan penyakit. Satu-satunya penyakit yang menyerang sapi Kuantan adalah parasit usus. Hal ini tentu saja karena sistem perawatan yang ekstensif yang membuat sapi sangat rentan terhadap parasit usus.
Ketiga, sapi Kuantan jauh lebih mudah dipelihara oleh masyarakat, karena ukuran tubuhnya lebih kecil daripada ras lokal lainnya dan memiliki temperamen yang jinak.