Mohon tunggu...
Damik Agustian
Damik Agustian Mohon Tunggu... Guru - GURU

SEPAK BOLA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

rangkuman koneksi antar materi 3.1

21 Oktober 2024   18:55 Diperbarui: 21 Oktober 2024   19:22 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap guru seyogyanya memiliki nilai-nilai positif yang sudah tertanam dalam dirinya. Nilai – nilai positif itu merupakan Nilai-nilai kebajikan universal bisa berupa: Keadilan, Keselamatan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Rasa Syukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Berkomitmen, Percaya Diri, Kesabaran, Keamanan, dan lain-lain. Nilai – nilai tersebut sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan seperti nilai keadilan (besikap adil dalam memutuskan sesuatu) bertanggungjawab (mampu mempertanggungjawabkan keputusan yang sudah diambil) kasih sayang (munculnya rasa kasihan saat mengambil keputusan) dan lebih berpihak kepada murid setiap keputusan yang diambil serta sabar dalam menghadapi setiap masalah yang terjadi sehingga melahirkan keputusan yang tepat. Nilai-nilai kebajikan yang sangat mempengaruhi kebijakan kita dalam pengambilan keputusan adalah keadilan, kasih sayang dan tanggungjawab.

Adil berarti menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya, Kasih sayang sangatlah penting agar manusia bisa mencapai kebahagiaan hidup, sedangkan tanggungjawab berarti mampu menanggung resiko dari keputusan yang telah kita pilih. Nilai ini harus ditanamkan sejak dini dan dibudayakan dalam lingkungan sekolah, agar kelak murid kita menjadi orang yang bijak dalam mengambil keputusan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’” (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching merupakan keterampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Melalui coacing kita juga mampu menggali potensi seseorang untuk menyelesaikan masalahnya. Dengan proses “coaching” maka akan terwujud pengambilan keputusan yang positif, adil serta berpihak pada kepetingan murid. Melalui “coaching” pengambilan keputusan lebih efektif karena menggali potensi, ide, dan gagasan yang bersumber dari potensi coachee.

Salah satu tujuan coaching adalah mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seorang guru. Melalui proses coaching akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarahkan pada hal-hal positif yang artinya keputusan-keputusan yang diambil berpihak kepada murid.

Melalui kegiatan coaching, pengambilan keputusan yang diambil berasal dari potensi yang dimiliki seseorang. Sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan yang nantinya akan mendorong terwujudnya well being dalam ekosistem kelas dan sekolah.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kompetensi sosial emosional seorang guru tentu saja sangat berpengaruh terhadap kemampuan dalam pengambilan suatu keputusan khususnya yang menyangkut dilemma etika.

Guru yang memiliki potensi sosial emosional yang baik yang meliputi kesadaran diri pengelolahan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, maka akan lebih mampu mengambil keputusan yang efektif. Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola dan menyadari aspek social emosional agar mampu bijak dalam mengambil dan menguji keputusan. Seorang guru yang memiliki kesadaran diri yang baik, akan menunjukan integritas dan tanggungjawab dalam memutuskan masalah yang berkaitan dengan Dilema Etika

Guru juga harus mampu memiliki kesadaran penuh Ketika menghadapi suatu dilema etika, dengan kesadaran penuh, maka perhatian, rasa ingin tahu, dan kebaikan akan mempengaruhi keputusan guru dalam menciptakan wellbeing ekosistem (kesejahteraan psikologis)

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun