Karena pada cup yang terakhir kita sudah berada pada babak final dan hanya dikalahkan oleh Cina. Dengan pelatih kelas dunia, regenerasi dapat terjadi sehingga mendorong adanya peningkatan prestasi pemain bulutangkis Indonesia.
Bayangkan kita merakit sebuah mobil balap F1 yang sangat canggih. KIta membutuhkan berbagai komponen dan alat untuk membuatnya. Tentunya proses ini bukan merupakan proses yang cepat. Sama seperti Badminton Indonesia, yang sedang dalam proses perakitan dan saat nanti sudah jadi akan menjadi mobil yang paling cepat di dalam sirkuit.Â
Sehingga kita harus bersabar dan menunggu masa yang mendatang. Terkadang, harus terjadi proses R&D yang memakan waktu untuk menciptakan teknologi yang baru yang dapat merevolusi cara orang melihat dunia Bulu Tangkis. Maka kita harus terus mendukung badminton Indonesia sehingga hal itu dapat terjadi dengan lebih cepat lagi.
Di antara segala proses pembangunan ulang, pelatih menjadi pemeran utama dalam mengatur dan membibit para atlit agar masa depan Bulu tangkis Indonesia tetap cerah! Para pelatih yang merancang dan mendidik pemain sedemikian rupa sehingga mereka dapat memperoleh prestasi yang tinggi.Â
Kita hanya dapat membantu dengan doa dan berharap bahwa nantinya, akan ada "rising star" baru dari Indonesia yang dapat mengubah pandangan dunia bulu tangkis terhadap Indonesia. Agar nantinya, nama Indonesia dapat menciptakan rasa takut di dalam setiap pemain yang akan menghadap Indonesia.Â
Akhir kata, bulu tangkis Indonesia sudah menjadi budaya negara kita. Budaya yang harus kita banggakan. Dengan itu, kita tidak boleh kalah saing dengan negara di luar sana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H