Kita dihimbau bila kita berkegiatan di luar rumah pada siang hari, kita harus banyak minum air putih dan mandi setelah pulang. Bau keringat, sinar matahari yang membutakan mata, dan rasa panas yang membakar kulit merupakan ciri khas kegiatan apapun yang dilakukan di luar pada tengah hari.
Di tengah segala kesulitan tersebut, masyarakat Belikurip dapat mengunjungi pasar malam yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat mereka. Suasana meriah pasar malam menjadi pencerminan kekuatan dan kegigihan masyarakat dalam menghadapi kesulitan.
Meskipun dihantam berbagai tantangan, mereka mampu melupakan sejenak beban hidup dengan larut dalam kemeriahan wahana, toko, dan pertunjukan reog. Pasar malam bukan sekadar tempat hiburan bagi mereka, melainkan lokasi di mana solidaritas dan kebersamaan tumbuh. Masyarakat Belikurip mengajarkan bahwa kebahagiaan tak selalu terletak pada kemewahan, namun bisa ditemukan di tengah sederhana dan kebersamaan.
Resiliensi dan solidaritas masyarakat Belikurip dapat saya saksikan juga dalam sebuah peristiwa yang sangat berkesan bagi saya. Pada malam hari, saya dan teman saya pergi mengikuti doa lingkungan bersama Ibu Maria.Â
Saya pikir ini adalah doa lingkungan biasa yang sering saya hadiri di Bandung. Tapi, saat saya perhatikan banyak umat Islam yang hadir membantu mempersiapkan doa ini bersama umat Katolik.Â
Saya kagum dengan solidaritas yang ditunjukkan pada peristiwa ini, menunjukkan betapa toleran dan solidnya komunitas tersebut. Mereka mampu bekerja sama di saat agama menjadi topik yang sangat sensitif di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H