Mohon tunggu...
Damiana Rita Ekastuti
Damiana Rita Ekastuti Mohon Tunggu... Dosen - dosen, pemerhati lingkungan

Menyenangi tanaman dan ulat sutera

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Lebih Dekat Ulat Sutera Bombyx Mori

30 Januari 2023   14:54 Diperbarui: 30 Januari 2023   14:59 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ulat sutera adalah sejenis serangga yang menghasilkan serat sutera. Serat sutera ini kemudian dipintal menjadi benang sutera yang kemudian dijadikan bahan baku kain sutera.  

Serangga ini mengalami metamorphosis sempurna. Dalam satu siklus hidup terdapat empat tahap perkembangan, yaitu telur, larva (baca: ulat), pupa (kepompong), dan tahap dewasanya disebut ngengat.

Ngengat berbeda dari kupu-kupu dalam hal kemampuan makan.  Ngengat sama sekali tidak makan, sedangkan kupu-kupu masih makan menghisap sari bunga. Ngengat, seperti halnya kupu-kupu, mempunyai sayap dan bisa terbang. Sekarang ini, ngengat dari ulat sutera sengaja dibuat melalui modifikasi genetic supaya tidak bisa terbang jauh untuk memudahkan proses perkawinannya.  

Ulat sutera bermarga (genus) Bombyx dan nama spesiesnya Bombyx mori.  Kata mori ini berasal dari pakannya, yaitu daun murbei. Berbagai jenis daun murbei semua bermarga Morus.  Ada Morus alba, Morus nigra, Morus multicaulis, Morus kanva, dan masih banyak jenis Morus yang lain. Oleh karena itu, Ulat sutera Bombyx mori diberi nama demikian karena memakan daun-daun murbei dari marga Morus.

Di alam dan pada pemeliharaan komersial, ulat sutera selalu diberi pakan daun murbei. Tetapi pada penelitian dan tujuan tertentu, ulat sutera bisa saja diberi pakan bukan daun, tetapi pakan buatan. Pakan bisa dibuat dari campuran berbagai bahan, seperti pakan ayam yang dihaluskan dan ditambah komponen aroma yang ada di daun murbei.

Bagaimana daun bisa diubah menjadi serat sutera? Daun murbei mengandung air dan zat-zat gizi, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, berbagai vitamin, dan berbagai mineral.

Setelah daun dimakan oleh ulat, zat-zat gizi yang ada di dalam pakan dicerna di saluran pencernaan ulat. Zat gizi yang sudah dicerna akan diserap di usus, dan masuk ke dalam tubuh ulat.  Zat gizi sederhana yang diserap, sebagian digunakan untuk energi bergerak, sebagian untuk membentuk jaringan tubuh ulat, dan sisanya akan disimpan dalam bentuk lemak.

Ulat sutera pada tahap larva (ulat) akan berganti kulit beberapa kali. Pada umumnya ulat berganti kulit 4 kali. Kulit luarnya disebut kitin, merupakan kerangka luar ulat.  Kitin menjadi pembatas pertumbuhannya.

Hal ini berbeda dengan hewan mamalia yang mempunyai kerangka di dalam. Penambahan cadangan makanan dan pertumbuhan organ tidak terganggu karena tidak ada pembatas pertumbuhan.  Pada ulat sutera, cadangan makanan yang disimpan akan menumpuk, sehingga kerangka luarnya tidak bisa lagi menampung. Oleh karena itu, ulat perlu berganti kulit menjadi lebih besar.   

Selain untuk energi gerak, pertumbuhan, dan penyimpanan, sebagian zat gizi akan masuk ke dalam kelenjar sutera.  Kelenjar sutera lama-lama akan semakin membesar menjadi sepertiga bobot badan pada tahap akhir kehidupan ulat.  Kelenjar sutera inilah yang memproduksi serat sutera. Ujung kelenjarnya bermuara di dekat mulut ulat.

Serat sutera sebenarnya gabungan dari dua macam protein. Protein serat, yang juga disebut fibroin, akan menjadi benang sutera, dan protein kedua, yang disebut sericin, merupakan pelekat dari untaian fibroin. Pada saat proses pemintalan, kokon ulat sutera dicelup di air panas, maka sericinnya akan larut dalam air panas, dan tinggallah benang sutera yang bisa dipintal.

Protein sericin terdiri dari berbagai macam asam amino. Mayoritas asam aminonya adalah asam amino serin. Protein fibroin (benang sutera) juga terdiri dari berbagai macama asam amino. Mayoritas asam amino protein fibroin adalah glisin.

Darimana asal asam-asam amino di sericin dan fibroin ini? Ya, tentu saja berasal dari pakan yang dimakan. Tadi disebutkan bahwa di dalam daun murbei ada protein.  Daun murbei inilah salah satu sumber asam amino.

Asam amino serat sutera tidak saja berasal dari protein daun, tetapi juga dapat dibuat dari karbohidrat yang ada di daun. Selain itu asam amino juga bisa dibuat dari lemak, terutama cadangan lemak yang dikumpulkan selama tahap pertumbuhan ulat, melalui jalur metabolisme khusus.

Sebuah asam amino selalu memiliki gugus amin (NH3). Pecahan karbohidrat maupun lemak, biasanya tidak memeiliki gugus amin, maka proses aminasi (penambahan gugus NH3) perlu dilakukan terlebih dahulu d itubuh ulat.  Dengan demikian, semua serat sutera yang keluar dari kelenjar sutera dalam bentuk protein yang tersusun dari gabungan berbagai asam amino.

Jadi organ utama pengubah berbagai zat gizi menjadi protein sutera adalah kelenjar sutera. Kelenjar ini ibarat pabrik dan pakan yang dimakan oleh ulat sebagai bahan baku. Produk akhir kelenjar sutera adalah serat sutera. Semakin bagus kualitas daun, maka semakin banyak ulat makan. Semakin banyak ulat makan, maka semakin banyak cadangan makanan yang tersimpan, dan semakin banyak serat sutera yang dihasilkan.

Referensi:

Kumaidi, A. dan  Ekastuti, D.R. 2013. Pertumbuhan dan produktivitas ulat sutera Bombyx mori yang diberi pakan ayam broiler. Acta Veterinaria Indonesiana. Volune 1 (1): 1-7. DOI: https://doi.org/10.29244/avi.1.1.1-7.

Ekastuti, D.R. 1999. Pengaruh kadar air pakan terhadap katabolisme nutrient, pertumbuhan dan kinerja produksi ulat sutera Bombyx mori L. (Lepidoptera: Bombycidae). Disertasi IPB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun