Mohon tunggu...
Dame Marpaung
Dame Marpaung Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Medan

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Partisipasi Masyarakat dalam Melestarikan Pantai Mangrove Paluh Getah di Desa Tanjung Rejo

10 Oktober 2024   05:30 Diperbarui: 26 Oktober 2024   12:00 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Penanaman Mangrove Pantai Paluh Getah 2024 Sumber: Dokumen Pribadi

Upaya lain yang dilakukan oleh direktur BUMDES dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara pembentukan kelompok sadar lingkungan. Kelompok ini juga akan berfungsi untuk memantau kondisi mangrove, melaporkan kerusakan, serta bekerja sama dengan pihak terkait dalam melakukan penindakan terhadap pelanggaran, seperti illegal logging dan pencemaran. Mereka juga terlibat dalam promosi wisata ekologi berbasis mangrove yang tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Gambar 2 . Partisipasi  Masyarakat Paluh Getah  2024 Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 2 . Partisipasi  Masyarakat Paluh Getah  2024 Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 3. Partisipasi Masyarakat Paluh Getah 2024 Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3. Partisipasi Masyarakat Paluh Getah 2024 Sumber : Dokumen Pribadi

Adapun Strategi untuk Meningkatkan Peran Masyarakat Lokal dalam Melestarikan hutan Mangrove di Pantai Paluh Getah.
Meningkatkan peran masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove di Pantai Paluh Getah adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari ekosistem mangrove dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dusun XIV Desa Tanjung Rejo. Strategi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk sebagai berikut.

a) Pemberdayaan Ekonomi melalui  Pengembangan Bisnis Pariwisata 

Berbasis Mangrove Penting dalam pemberdayaan ekonomi ini adalah pemahaman mendalam tentang potensi pariwisata yang dimiliki oleh Pantai Paluh Getah. Hal ini melibatkan identifikasi ekosistem mangrove yang ada, daya tarik alam, dan aktivitas wisata potensial yang dapat menarik pengunjung. Selanjutnya, rencana pengembangan pariwisata diciptakan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal serta pihak terkait lainnya. Pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan bisnis pariwisata berbasis mangrove di Pantai Paluh Getah bukan hanya tentang penciptaan lapangan kerja dan pendapatan tambahan bagi masyarakat lokal, tetapi juga tentang pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan bagi wilayah tersebut. Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dapat mengoptimalkan potensi ekowisata dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Ini berfokus pada keterlibatan aktif masyarakat dalam pengelolaan ekowisata, mulai dari perencanaan, implementasi, hingga pemanfaatan manfaatnya. Temuan ini sejalan dengan hasil studi Syuldairi & Febrina (2021) Masyarakat lokal dapat mengambil alih pengelolaan ekowisata di daerah mereka, sehingga mereka mendapatkan kontrol dan akses yang lebih besar terhadap sumber daya alam dan peluang ekonomi. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan mendorong rasa tanggung jawab mereka untuk melestarikan lingkungan.


b) Keterlibatan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan terkait 

Pengelolaan Ekowisata keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan ekowisata adalah salah satu strategi penting untuk memastikan pelestarian dan keberlanjutan ekowisata. Hal ini karena masyarakat lokal memiliki pengetahuan dan pengalaman mendalam tentang lingkungan dan budaya lokal, serta memiliki kepentingan langsung dalam kesuksesan ekowisata. Ketika Keterlibatan komunitas dalam pengambilan keputusan akan membuat mereka merasa lebih memiliki dan bertanggung jawab terhadap ekowisata. Hal ini dapat mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menjaga keberlanjutan dan kebersihan ekowisata.

Keterlibatan komunitas dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam manajemen ekowisata. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Leniwati & Aisyah (2021), bahwa komunitas dapat memantau dan mengawasi bagaimana ekowisata dikelola dan memastikan bahwa kepentingan mereka diakomodasi. Selain itu,komunitas lokal
juga memiliki pengetahuan mendalam dan pengalaman tentang lingkungan dan budaya lokal. Informasi dan pengetahuan ini dapat sangat berguna dalam pengambilan keputusan terkait manajemen ekowisata.


c. Pemulihan Fasilitas dan Infrastruktur Ekowisata Mangrove

Memulihkan fasilitas dan infrastruktur ekowisata mangrove adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik ekowisata, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal. Memperbaiki infrastruktur seperti jembatan kayu, fasilitas pembuangan sampah, dan jalan akan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung. Komunitas lokal dapat terlibat dalam perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan infrastruktur ini, sehingga memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap tujuan wisata mereka. Memulihkan fasilitas dan infrastruktur ekowisata mangrove tidak hanya akan meningkatkan potensi pariwisata dan pendapatan ekonomi komunitas lokal, tetapi juga akan memperkuat keterlibatan mereka dalam upaya konservasi lingkungan dan keberlanjutan ekosistem
mangrove. Hal ini membantu efektivitas tujuan keberlanjutan yang dipromosikan dalam SDGS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun