Langkah pertama mulai bertanya pada teman, namun tak seorangpun teman yang bisa kutanyai karena memang itu bukan tugas guru dan tidak pernah bibekali untuk hal tersebut. Hal ini cukup mempersulit karena tidak ada yang bisa kuajak diskusi. Langkah selanjutnya mencari di internet dan aku menemukan beberapa contoh tetapi tidak terlalu paham dengan unsur-unsur penilainya yang terdiri atas Unsur, Sub Unsur dan Butir kegiatan didalamnya mencakup banyak hal kegiatan profesi ditambah dengan lampiran pendukung. Revisi empat kali dengan coretan-coretan yang tidak kumengerti,karena kucoba bertanya dia sangat tidak acuh menjawabku.
Mengingat pengurusan golongan IIIa ke IIIb itu perasaan ku antara syukur, pilu dan lucu.
Syukur karena semua bisa kulalui terutama aku naik pangkat sesuai dengan peraturan birokrasi yang seharusnya mengurus administrasi tanpa bayar.Mulai dari mengurus dan mengambil SK kenaikan pangkat yang terbit pada tanggal 24 April 2014. Mengapa saya harus mencatat mengurus dan mengambil karena biasanya beda biaya pengurusan dan biaya pengambilan.
Pilukarena ternyata untuk sesuatu yang seharusnya kita akan dipersulit, disalah mengerti, dikatakan sok idealis, diejek, diabaikan, semuanya menyita waktu dan tenaga, proses melelahkan.
Lucukarena betapa rumitnya komunikasi antara yang tidak sepaham, saat saya datang kemungkinan besar bapak itu tidak suka meladeniku.Maka dia akan menghindar, saya malah mengejar-ngejarnya. Saat rekan guru bertanya sudah bagaimana urusan dengan bapak tersebut saya akan jawab," cintaku masih ditolak ,"dan hal ini menjadi bahan candaan kami betapa semangatnya  cintaku ditolak tetapi tetap ngotot, saya ditolaknya mentah-mentah namun saya tetap setia menemuinya.
Mulai Mengurus
Masa liburan masih ada, namun mendapat informasi kenaikan pangkat bersegera aku kembali dari kampung. Keluarga dan Orang-orang terdekat selalu pemandu sorak bagiku,berkas utama sudah tuntas dari sekolah, dan yang terakhir adalah Daftar usulan Pangkat artinya harus berurusan dengan orang yang sama ketika aku naik pangkat pertama.
Pagi ini dengan Doa dan bersemangat aku menuju lokasi, jalanan macet memperlama perjalananku dua setengah jam baru tiba ditempat. Seperti biasa suasana hiruk pikuk sesama guru ada ditempat itu, hanya luas ruangan sudah agak berbeda, di dinding ruangan tampak beberapa bingkai tergantung termasuk nomor pesan pengaduan dan juga peralatan kantor yang bertambah.
Bapak yang sama kutemui sedang ditempat,'pagi pak,".
Dia tampak konsentrasi tak berpaling dari kertas yang dia pegang
Dengan suara lebih keras saya bicara,"pak saya mau ngurus dupak,"