Kamu tahu cemburu, kata yang asing ternyata beginilah menyiksa mungkin aku sudah ditelan bulat oleh cemburu.
Dulunya aku sering marah meluapkan ketidak setujuan, mengapa seperti ini,"bukankah seharusnya seperti itu," lah mengapa harus memberi ini bukankah mengurus ini tanpa harus diberi ?."
Namun karena akibatnya "katanya" merugikan bahkan menyakiti sekelilingku dan mungkin karena hasilnya juga tidak ada perubahan seperti yang kuharap perlahan aku semakin menyusut.Setiap urusan berkas kuusahakan, hanya tanpa marah dan memasrahkan hasilnya.
Keadaan itu ternyata menumbuhkan penyakit baru bagiku"cemburu"cemburu karena aku seorang guru berpangkat penata muda tingkat I golongan IIIb, seharusnya aku sudah mengurus golongan IIId, tetapi yang masih kuusahakan sekarang golongan IIIc, dan katanya tidak bisa lagi.
Cemburu ku muncul dan menjadi
Katanya tidak bisa lagi ? sementara kuketahui masih ada beberapa rekan guru bisa mengusahakannya malah melewati batas waktu yang sudah ditentukan berbeda dengan pernyataan bapak tersebut kepadaku beberapa waktu yang lalu.
Mengapa perlakuannya padaku berbeda, kemungkinan-kemungkinan bermunculan diotakku.
Apa iya aku tidak memiliki kesempatan yang sama seperti mereka, bukankah kami menjalankan tugas dan tanggungjawab yang sama.
Seketika cemburu ku ini menjadi marah, marah karena aku bosan dengan sikap yang tak adil.
Proses Pengurusan IIIa ke IIIb
Jadi ingin kuceritakan bagaimana dulu aku bisa naik pangkat, dari golongan IIIa naik ke golongan IIIb. Pengalaman itu persis seperti mahasiswa mengerjakan skripsi, beberapa kali revisi dan coretan dari bapak tersebut.Usaha dengan mencari informasi cara menyusun Daftar Usul penetapan Angka Kredit (Dupak) aku upayakan.