Tugas guru saat ini dituntut sangat banyak, bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, administrasi juga menjadi bagian penilaian kinerja guru.
Perkembangan jaman, mau tidak mau menuntut guru untuk mengupgrade dirinya. Banyak informasi yang perlu diperbaharui oleh guru untuk bisa nyambung dengan siswa dalam diskusi atau obrolan ringan.
Seringkali, tuntutan yang begitu banyak, menjadi beban bagi para guru. Stressorbertumpuk, dengan pengelolaan emosi yang kurang baik, masih harus menghadapi puluhan bahkan ratusan siswa dengan berbagai karakter uniknya.
Mungkin, inilah yang menyebabkan guru seringkali lupa dengan tugas utama yang sesungguhnya.. Menjadi Teladan bagi siswanya.
Guru yang mendidik siswa melalui Teladan hidupnya akan lebih efektif daripada guru yang mendidik hanya melalui kata-kata atau nasehat.
Jika jaman sekarang wibawa guru telah hilang, penghormatan terhadap guru berkurang, siswa bisa menjadi sangat ‘kurang ajar’ kepada guru, orang tua begitu mudahnya menuntut guru, maka mari kita coba untuk melihat Guru itu secara Pribadinya.
Bagaimana guru bisa menegur siswa yang merokok, jika guru juga merokok?
Bagaimana guru bisa menasehati siswa untuk memiliki integritas hidup, jika guru membuat SIM dengan menyogok petugas atau melalui calo?
Bagaimana guru bisa menegur siswa yang terlambat, jika guru juga datang terlambat dan seringkali mencuri-curi waktu untuk kesenangan diri?
Bagaimana guru bisa menegur siswa yang bersikap tidak sopan, jika guru menegurnya dengan cara marah-marah atau teriak disertai dengan kata-kata penghakiman dan labeling kepada siswanya?
Bagaimana guru melerai bahkan menasihati siswa yang melakukan kekerasan, jika guru terbiasa memukul dan melakukan kekerasan dalam mendisiplin siswa?