Namun, apa iya menikah sesama jenis itu merupakan hak asasi seutuhnya? Apa bukan malah mencederai?
Mengutip berita dari Republika (Ok, media ini emang islam banget, tapi pendapat orang di dalamnya masuk akal), mereka mengambil opini dari Ketua MUI Pusat, Yunahar Ilyas yang mengatakan,
"Orang-orang mengira kalau membela homo seksual itu berarti membela HAM, ingin menegakan HAM. Padahal kalau mereka sadar sebenarnya itu malah sebaliknya. Jadi sangat keliru mereka membela HAM atas dasar HAM,"
Lebih jauh, Yunahar menilai jika, LGBT sendiri malah ancaman nomor satu HAM. Kenapa? Karena kalau menikah sesama jenis, pastinya enggak akan ada keturunan. Kalau enggak ada keturunan, eksistensi manusia terancam! Bahkan, mereka melanggar hak hidup bayi yang belum berbentuk janin. Sama aja kayak aborsi. Ini sih namanya pemusnahan massal manusia, tapi caranya lewat cinta, tanpa kekerasan, bukan pakai perang.
Brian Kolfage, seorang mantan prajurit Angkatan Udara Amerika, dan sekarang seorang motivational speaker, dalam sebuah videonya yang sedang tenar di Facebook, menjelaskan jika pernikahan bukan hanya soal pria dan wanita menikah karena cinta. Tapi juga aspek stabilisasi dan melestarikan keberadaan manusia di tengah masyarakat.
Dalam pernikahan, menurut Brian, tujuannya ialah; membuat anak, membesarkan anak, melindungi wanita, menjunjung norma-norma sosial, serta menurunkan angka kejahatan, kemiskinan, dan menaikan kesejahteraan.
"Halah, banyak orang nikah juga masih ada KDRT, masih ada suami bunuh istri, ibu bunuh anak! Lagian, nikah enggak cuma soal keturunan atau anak!"
Pertama, itu, nikah beda jenis aja masih banyak kejahatan. Kedua, munafik rasanya tidak mengharapkan kehadiran seorang anak dalam pernikahan.
Lagipula, melihat sejarah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang homoseks lebih menakutkan.
"Sok tau lo ah!"
Oke, oke, daripada dibilang sok tahu, ini biar otentik ada penjelasannya.