Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jabal Uhud Salah Satu Bukit yang Ada di Surga

23 Desember 2023   19:36 Diperbarui: 23 Desember 2023   19:39 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jemaah umrah Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Sumbar foto bersama di Jabal Uhud. (foto dok pribadi)

Sebagai tempat ziarah, kondisi Jabal Uhud sekarang ini tentunya sudah berbeda dengan kondisinya dulu. Kini, para jamaah yang datang umumnya hanya sampai ke Gunung Arrimah.

Di lokasi ini juga terdapat makam Syuhada Uhud. Lokasinya dipagar secara rapat. Selain itu dilapisi kaca plastik tipis sehingga tidak bisa dilihat terlalu jelas dalamnya. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad yang gugur pada Pertempuran Uhud.

Nilai sejarah dari dunia sampai akhirat. Dijamin oleh nabi, satu gunung dunia yang ada di surga nanti, adalah gunung Uhud.

Subhanallah. Mendatangi dan menziarahi Uhud tentunya jemaah Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Sumbar ini menyauk sejarah dan nilai spritual.

Sejarah penting dalam peradaban Islam. Makam para syuhada menjadi saksi, betapa perjuangan berat menegakkan cahaya Islam bersabung nyawa.

Perjuangan yang gigih, perjuangan yang ikhlas karena demi tegaknya agama Islam. Tanpa perjuangan nabi dan sahabatnya itu, mustahil Islam sampai ke dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun