Hari itu tampak Mukhlis Rahman bersemangat. Diminta jadi pembicara, karena dalam buku itu ada kisah dan cerita menarik tentang dia, yang tentu direka ulang oleh Armaidi.
Sepertinya Mukhlis ikhlas saja meluangkan waktunya untuk acara itu. Malah dia minta Armaidi menyiapkan cetak ulang bukunya. Buku dengan judul, Ketegasan dalam Kesederhanaan, Pengabdian Seorang Anak Kampung.
Sama seperti ikhlasnya Mukhlis mengelola pesantren, memperbanyak ibadah dan sekaligus memberikan manfaat buat orang lain.
Dengan ikhlas beramal dan mengabdi di tengah masyarakat, membuat Mukhlis Rahman terlihat awet. Dia masih lincah bicara, masih kuat memberikan motivasi dan edukasi.
Masih seperti belum pensiun, padahal sudah sekian tahun pensiun. Kenapa! Mukhlis Rahman adalah orang yang ikhlas berbuat, ikhlas berbagi, apalagi beribadah juga ikhlas dilakukannya, sehingga tak ada beban lain dalam berbuat selain mengharap ridha Allah SWT.
Terasa sekali baginya akan arti sebuah buku. Buku yang berkisah tentang dia dari kelahiran, hingga mencapai puncak karir PNS, dan karir politik di walikota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H