Suara lantang Topik Hidayat didukung dengan argumen yang memadai, lewat pendidikan yang dilaluinya. Sarjana ilmu politik di salah satu universitas di Padang, membuat Topik Hidayat jadi anggota dewan tambah leluasa dan sering bersuara keras.
Ketiga ganteng. Berpenampilan selalu rapi dan necis, membuat Topik Hidayat diterima semua kalangan. Dia digemari anak muda, karena sering berselancar di dunia maya, disenangi orang tua, lantaran pandai dan lihai soal tata krama dengan tokoh masyarakat.
Di Minang terkenal istilah, condong salero ke nan lamak, condong mato ke nan rancak. Gagah dan ganteng tentu ikut menjadikan Topik Hidayat meraup suara yang banyak di daerah pemilihannya.
Keempat religius. Banyak rumah ibadah, terutama surau di Dapil II Padang Pariaman yang kondisinya sudah tua, tak layak untuk dipakai, oleh Topik Hidayat disuarakan dengan amat sangat lantang.
Surau tempat ibadah, tempat mengaji dan tempat wirid pengajian, majlis taklim serta tempat musyawarah mufakat, menurut Topik Hidayat kondisinya harus bagus.
Kenapa orang malas ke surau? Tentu kondisi surau tidak rancak salah satu pemicu surau itu lengang.
Belasan surau tahun ini di Dapil II dapat bantuan rehab dan renovasi dari pokok pikiran Topik Hidayat. Ya, Pokir Topik Hidayat banyak dialokasikan untuk kelangsungan pembangunan keagamaan ini.
Kelima menepati janji. Sekecil apapun rencana atau lompatan sebagai anggota dewan, jangan pernah janjikan ke masyarakat. Kalaupun dijanjikan, jangan pula tidak ditepati.
Banyak sudah korban di tengah masyarakat, akibat janji anggota dewan tidak pernah ditepati. Topik Hidayat sepertinya memahami ini.
Dia selalu menepati apa yang dijanjikannya di tengah masyarakat. Tak heran, hampir semua jalan, irigasi, pembangunan sarana umum lainnya yang sudah dijanjikan lewat Pokir, jarang atau tidak pernah meleset.
Ini pula sebabnya, suara arus bawah sangat ingin Topik Hidayat besok ini jadi Ketua DPRD Padang Pariaman.