Dia lebih memilih pulang ke daerah, karena ada agenda penting yang mesti dia hadiri besok siangnya di Padang Pariaman.
Padahal, bersua dengan Muhaimin Iskandar belum sempat. Bergerak cepat, adalah salah satu tindakan keberhasilan Ali Mukhni membangun di Padang Pariaman.
Dia tak pernah ragu dalam mengambil keputusan. Meskipun keputusan itu kurang populer, yang penting langkahnya tepat dan cepat.
Buktinya, dalam Pilkada berjalan tahun itu juga, Ali Mukhni berhasil memenangi persaingan. Keputusan ke Jakarta pun mendadak hari itu juga, dan dia pun bergerak cepat.
Meskipun pertemuan gagal, itu urusan lain. Termasuk takdir dari Yang Maha Kuasa tentunya yang dia ketahui. Namun, komunikasi via telpon antara Ali Mukhni dan Muhaimin Iskandar tentu ada, dan terus berlanjut.
Muhaimin Iskandar tahu kalau Ali Mukhni sudah menunggu dia di DPP PKB, tapi agenda yang tak bisa ditinggalkannya, membuat malam itu tak jadi bersua.
Belakangan, Ali Mukhni sengaja menemui Anies Baswedan. Itu dalam gerak cepat dan tepat pula. Saat Ali Mukhni memutuskan pindah partai dan Caleg dari Perindo ke NasDem.
Saya memang tidak diajak oleh Ali Mukhni ketemu Anies Baswedan di rumahnya itu. Tetapi saya tahu dan diberitahu oleh Idham Fadhil, Sekretaris PWI Padang Pariaman yang sangat dekat dengan Ali Mukhni.
Fadhil mengasih tahu sekalian memberikan rilis berita, dan berita itu harus disebarkan.
Saya ulas beritanya. Sehingga tampilan berita merubah ulasan Fadhil, tapi substansinya sama. Tak jadi bersua dengan Muhaimin Iskandar tahun 2015, tapi Muhaimin Iskandar digandeng oleh Anies Baswedan dalam Pilpres mendatang.
Apakah ini hikmah salah satunya? Tentu tidak ada hubungannya. Tapi yang jelas, Ali Mukhni, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menurut saya tipe pemimpin bergerak cepat, bertindak tepat.