Lantunan shalawat, Sabtu 30 September 2023 malam di Masjid Al-Mukhlisin, Desa Tanjung Pucuk Jambi, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo bergema.
Ibu-ibu Majlis Taklim Al-Wasilah Padang, sengaja tampil membawakan nyanyian shalawat, menyemarakkan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di masjid itu.
Mashendri Malin Sulaiman, Pimpinan Al-Wasilah tampil sebagai pembicara, penutup rangkaian peringatan hari kelahiran nabi tersebut.
Jemaah dan masyarakat setempat ramai datang ke majid itu. Mashendri Malin Sulaiman sengaja diundang untuk memberikan pengajian, dan sekalian dilakukannya safari dakwah.
Tiga bus jemaah Majlis Taklim Al-Wasilah, Pimpinan Mashendri Malin Sulaiman dari Padang ikut bersafari ke Tanjung Pucuk Jambi itu.
Sambutan antusias tuan rumah, terhadap rombongan amat luar biasa. Rombongan dibawah pimpinan Mashendri Malin Sulaiman dijamu dengan makan malam.
Kami tiba di Masjid Al-Mukhlisin, di tengah Magrib berlangsung. Baliho pemberitahuan peringatan maulid nabi terbaca dengan jelas.
Dihiasi dengan foto Mashendri Malin Sulaiman, selaku penceramah malam itu. Usai shalat Isya berjemaah, kami dijamu makan malam di masjid itu.
Mashendri Malin Sulaiman yang aktif memberangkatkan jamaah ke Mekkah dan Madinah ini mengajak masyarakat dan jemaah untuk tidak terpengaruh oleh upaya-upaya orang lain memecah belah ummat saat ini.
"Ada yang mengatakan peringatan maulid itu bid'ah. Berselawat tidak dianjurkan. Ini sama sekali upaya orang untuk memecah belah ummat," kata Mashendri Malin Sulaiman, alumni Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan ini.
Menurut Mashendri Malin Sulaiman, sedangkan Allah SWT dan malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. "Dan kita amat sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalawat tersebut," ujar dia.
Dan malam itu, gema shalawat pun menjadi penanda, bahwa sedang diperingati hari besar Islam, maulid nabi. Seorang Qari yang usai mengaji dengan irama rancak, juga melantunkan shalawat.
Tampilan grup shalawat Al-Wasilah pimpinan Mashendri Malin Sulaiman malam itu di masjid bertingkat dua ini, menjadi motivasi tersendiri.
Terutama bagi kaum perempuan dan majelis taklim tentunya, agar bisa membersamai nyanyian shalawat itu memasyarakat, membudidayakan di tengah hidup dan kehidupan.
Banyak bershalawat, kata Mashendri Malin Sulaiman, paling tidak menandakan kecintaan kita pada junjungan ummat, Nabi Muhammad Saw.
Sebab, ketika di akhirat kelak, yang pertama ditanyakan nabi adalah ummatnya. "Bukan istri, bukan anak, tetapi ummatnya," ulas Mashendri Malin Sulaiman.
Mashendri Malin Sulaiman juga mengajak masyarakat dan jemaah untuk selalu membelanjakan harta di jalan Allah SWT.
"Banyak sedekah, sering membantu tempat ibadah atau menggunakan harta kita untuk kepentingan masjid dan surau, yakinlah harta itu tidak akan pernah habisnya," ulas dia.
Melainkan, katanya, keberkahan yang ada dalam harta. "Sedekah tidak membuat kita miskin, melainkan harta kita berkah," ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H