Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menunggu Gebrakan Partai Buruh

24 Agustus 2023   10:38 Diperbarui: 24 Agustus 2023   10:41 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buruh dengan Partai Buruh adalah dua hal yang berbeda. Tetapi, Partai Buruh komit dengan perjuangan buruh selama ini.

Menarik dan patut jadi perhatian, keluarga besar Partai Buruh Sumbar dan Padang Pariaman, Rabu (23/8/2023) ambil bagian dalam Podcast Padang Pariaman bicara.

Rustam Efendi, Sekretaris Partai Buruh Sumbar yang saat ini mencaleg ke DPR RI di Dapil Sumbar II menjelaskan, betapa perjuangan partai yang dia pimpin itu menjadi spirit baru di tengah berbagai dinamika politik saat ini.

Putra Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman ini termasuk deretan panjang tokoh Piaman yang ikut bersaing ke DPR RI.

Tentu dia punya modal sosial yang lumayan mumpuni. Penguasaan peta politik yang bagus, menguasai persoalan masyarakat akar rumput, menjadikan Rustam Efendi berjuang ke pusat.

Baginya, potensi lokal yang ada di daerah harus mampu memberikan nilai tambah. Baik untuk peningkatan SDM maupun perekonomian masyarakat.

"Contoh kelapa sebagai komoditi terbesar Padang Pariaman, tetapi belum mampu menyejahterakan masyarakat," katanya.

Potensi ini, katanya, berbanding lurus dengan potensi urang awak yang sukses di rantau. 

"Perlu di sini kolaborasi PKDP selaku paguyuban di rantau dengan Pemda lewat badan usaha milik daerah, mengakomodir seluruh kelapa ini," sebutnya.

Sementara, Ketua Bappilu Partai Buruh Sumbar Jonnizar menyebutkan, ada sebuah nilai di partai ini, yang membuat tokoh, kader dan calegnya bebas berkreasi sesuai potensi lokalnya.

"Pusat tidak pernah mengintervensi kebijakan daerah. Begitu pula provinsi tidak boleh mencampuri urusan kabupaten dan kota," kata dia.

Namun, katanya, bila anggota dewan Partai Buruh tak berbuat atau melenceng dari garis perjuangan partai, maka konsekwensi tindakan tegas berlaku baginya.

Meskipun Jonnizar tidak ikut mencaleg pada pemilu 2024, dia yakin partainya mampu memberikan yang terbaik di tengah masyarakat, lewat sebaran tokoh potensial untuk maju jadi caleg.

Di Dapil II Sumbar, Padang Pariaman dan Kota Pariaman, dalam podcast yang diadakan di studio MCS Pauh Kambar itu, hadir dan ikut membersamai diskusi dua caleg provinsi.

Dia adalah Ali Nurdin Syam dan Asma Khairawati. Keduanya tokoh. Ali Nurdin Syam adalah mantan Walinagari Pauh Kambar, terkenal dengan seorang seniman.

Mudah senyum, akrab dengan semua orang, membuat Iwang, begitu akrabnya Ali Nurdin Syam di tengah masyarakat terlihat lambat tua.

Ali Nurdin Syam sepertinya tokoh yang tepat diletakkan oleh partainya ke DPRD Sumbar. Sama dengan Asma Khairawati, yang tokoh bundo kandung di lingkungannya.

Punya prestasi selama menjadi walinagari, kedua tokoh Piaman ini ingin memperjuangkan banyak hal nantinya.

Mengembalikan kekuatan bundo kanduang di tengah masyarakat, sesuai fungsinya. Menegakkan budaya Minang itu sesuai porsi dan kondisi.

"Kini, budaya yang menjadi kekuatan Minang, nyaris tergerus oleh arus gelombang besar globalisasi. Beban moral bagi kita untuk mengembalikan kekuatan itu," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun