"Pusat tidak pernah mengintervensi kebijakan daerah. Begitu pula provinsi tidak boleh mencampuri urusan kabupaten dan kota," kata dia.
Namun, katanya, bila anggota dewan Partai Buruh tak berbuat atau melenceng dari garis perjuangan partai, maka konsekwensi tindakan tegas berlaku baginya.
Meskipun Jonnizar tidak ikut mencaleg pada pemilu 2024, dia yakin partainya mampu memberikan yang terbaik di tengah masyarakat, lewat sebaran tokoh potensial untuk maju jadi caleg.
Di Dapil II Sumbar, Padang Pariaman dan Kota Pariaman, dalam podcast yang diadakan di studio MCS Pauh Kambar itu, hadir dan ikut membersamai diskusi dua caleg provinsi.
Dia adalah Ali Nurdin Syam dan Asma Khairawati. Keduanya tokoh. Ali Nurdin Syam adalah mantan Walinagari Pauh Kambar, terkenal dengan seorang seniman.
Mudah senyum, akrab dengan semua orang, membuat Iwang, begitu akrabnya Ali Nurdin Syam di tengah masyarakat terlihat lambat tua.
Ali Nurdin Syam sepertinya tokoh yang tepat diletakkan oleh partainya ke DPRD Sumbar. Sama dengan Asma Khairawati, yang tokoh bundo kandung di lingkungannya.
Punya prestasi selama menjadi walinagari, kedua tokoh Piaman ini ingin memperjuangkan banyak hal nantinya.
Mengembalikan kekuatan bundo kanduang di tengah masyarakat, sesuai fungsinya. Menegakkan budaya Minang itu sesuai porsi dan kondisi.
"Kini, budaya yang menjadi kekuatan Minang, nyaris tergerus oleh arus gelombang besar globalisasi. Beban moral bagi kita untuk mengembalikan kekuatan itu," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H