Membahas soal isyu politik lokal dan nasional. Apalagi tahun politik ini berbarengan pula dengan pilkada tahun 2024, habis semuanya jadi ramai.
Biasanya yang tidak bisa diputuskan di kantor partai, lapau tempat paling sukses membahas itu. Selesai semua. Sebab, di lapau orang sudah bercampur. Ada ide dan masukan dari orang lain yang tentunya bisa diambil oleh orang partai.
Ingat, di lapau ini pula para caleg banyak merasa tertipu, merasa dibangkung. Dan ini tak satu dua caleg yang merasa dikibuli oleh persoalan pembekakan hitungan belanja ini.
Tentu tak semua caleg pula yang mau diberlakukan seperti itu. Para caleg yang sudah terbiasa di kampung, mereka minta dihitung kembali. Hitung dengan jelas.
Dia bisa mempertanyakan, kok bisa sebanyak itu. "Saya juga bisa menghitung," katanya dengan keras.
Tentu ulah orang lapau ini terjadi akibat pelanggan yang berhutang sampai berbulan-bulan tak dibayar, lalu oleh orang lapau disangkutkan dengan caleg yang juga temannya si pelanggan lapau tadi.
Dinamika sosial kemasyarakatan Padang Pariaman dan Minangkabau tentunya, bergantung pada situasi di lapau itu. Bila di lapau ada politisi dan penyelenggara pemilu, maka penuhlah nuansa politiknya. Berketuntang, saling bersahutan dan berbalas pantun mereka sambil menghabiskan kopi atau teh telor.
Soal politik ini lebih banyak dibicarakan ketimbang ekonomi. Politik lebih dinamis dan mudah untuk dibenturkan, sedangkan ekonomi lebih pada pemasukan dan keuntungan, sehingga jarang jadi pembahasan bersitegang urat leher orang di lapau membahasnya.
Dan lagi, orang ekonomi ini jarang sosial lapaunya. Mereka lebih fokus menghabiskan waktu di lahan kerjanya, ketimbang bersosial di lapau sambil minum kopi.
Begitu juga PNS dan pegawai kantor nagari. Mereka lebih banyak kerja ketimbang duduk di lapau. Produk Ota lapau ini banyak jadi acuan, karena analisa politiknya cukup tajam dan jitu. Jarang meleset, dan sering banyak terpantau hasil akhir dari situasi politik, baik pileg maupun pilpres dan pilkada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H