Pembibitan terjamin, terawat dengan baik dan setiap hari diperhatikan, dan membuat yang berkunjung akan takjub.
Pokat tumbuh subur. Di ladang induk, pokat yang lewat biji dan sambung tumbuh dengan rancaknya. Semua lahan Darmon terisi penuh oleh berbagai jenis bibit ini.
"Mulai dari durian otong, kromo, Banyumas (bawor), matahari, musangking, manggis Ratu Kamang, ratu yang paling super, kita punya bibit induk," katanya.
Pokad, cipedak (Miki), tongar, raja giri, pesako, kendil, megagagaun, Paninggahan.
Selanjutnya, ada aligator, nama yang ngetren, tapi belum mashur dikembangkan oleh Darmon di Pembibitan AKT Unggul.
"Sudah banyak orang luar daerah Padang Pariaman yang datang melihat dan membawa bibit ini," sebutnya.
Nah, Pemkab Padang Pariaman jangan sampai ketinggalan. Ini bibit luar biasa, dan sudah teruji untuk di kembangkan di daerah ini.
Lubuk Alung yang dulunya terkenal dengan banyak lahan tambang, agaknya lewat aktivitas Darmon belakangan ini, image itu berubah.
Meskipun belum berubah total, setidaknya ketersediaan bibit di Pembibitan AKT Unggul mampu menjawab kebutuhan masyarakat petani.
"Ini upaya kita dalam memberdayakan masyarakat, menuju ketahanan pangan. Petani, adalah profesi paling tua di muka bumi, yang harus terus tumbuh dan berkembang," ulas dia. (ad)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H