Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembibitan AKT Unggul Jawab Kesejahteraan Masyarakat

3 Maret 2023   11:57 Diperbarui: 3 Maret 2023   12:09 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembibitan AKT Unggul. (foto dok damanhuri)

Pembibitan AKT Unggul nama pembibitan berbagai jenis tanaman. Ya, tanaman buah-buahan yang mendorong masyarakat untuk terus menanam.

Menanam untuk kesejahteraan bersama, bangsa dan negara. Lahan yang luas jangan biarkan tidur atau tidak termanfaatkan.

Mau menanam pokat, durian, manggis, AKT menyediakan itu. Apalagi untuk kebutuhan umat, seperti untuk tanaman di lingkungan masjid, surau, pesantren, ini dibagikan gratis oleh H. Darmon, pemilik Pembibitan AKT Unggul tersebut.

Terletak di Balah Hilie Lubuk Alung. Sementara kebun induk terletak di Kampung Koto, Gantiang, Nagari Lubuk Alung. 

Jumat (3/3/2023), sambil menikmati Jumat berkah, Darmon yang mantan anggota DPRD Sumbar ini berkeliling ke kedua pembibitan itu. 

Berkeliling, melihat, ikut juga Iskandar Bustami, tokoh partai PKS Padang Pariaman. Ada banyak bibit manggis, ya Ratu Kamang Super. 

Ribuan jenis bibit ini, sebentar lagi siap diedar ke rumah masyarakat. Tentu masyarakat yang siap dan mau untuk menanam. 

Dua bibit boleh untuk tiga rumah. Atau satu bibit dua suara. Hahaha. Ini tentu bagian dari cara yang akan dilakukan Darmon, bakal Calon anggota DPRD Sumbar dari PKS ini, bersosialisasi di tengah masyarakat daerah pemilihannya. 

Baginya, tak masalah apakah pemilu jadi 2024, atau ditunda. Yang penting, bibit ini sudah bersertifikat. Sertifikat yang diterbitkan Balai Pembibitan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumbar. 

Bibit yang sudah teruji, diakui dan tidak untuk main-main. Ini bibit perdana dan nomor satu di Padang Pariaman. 

Pembibitan terjamin, terawat dengan baik dan setiap hari diperhatikan, dan membuat yang berkunjung akan takjub. 

Pokat tumbuh subur. Di ladang induk, pokat yang lewat biji dan sambung tumbuh dengan rancaknya. Semua lahan Darmon terisi penuh oleh berbagai jenis bibit ini.

"Mulai dari durian otong, kromo, Banyumas (bawor), matahari, musangking, manggis Ratu Kamang, ratu yang paling super, kita punya bibit induk," katanya.

Pokad, cipedak (Miki), tongar, raja giri, pesako, kendil, megagagaun, Paninggahan. 

Selanjutnya, ada aligator, nama yang ngetren, tapi belum mashur dikembangkan oleh Darmon di Pembibitan AKT Unggul.

"Sudah banyak orang luar daerah Padang Pariaman yang datang melihat dan membawa bibit ini," sebutnya. 

Nah, Pemkab Padang Pariaman jangan sampai ketinggalan. Ini bibit luar biasa, dan sudah teruji untuk di kembangkan di daerah ini. 

Lubuk Alung yang dulunya terkenal dengan banyak lahan tambang, agaknya lewat aktivitas Darmon belakangan ini, image itu berubah. 

Meskipun belum berubah total, setidaknya ketersediaan bibit di Pembibitan AKT Unggul mampu menjawab kebutuhan masyarakat petani. 

"Ini upaya kita dalam memberdayakan masyarakat, menuju ketahanan pangan. Petani, adalah profesi paling tua di muka bumi, yang harus terus tumbuh dan berkembang," ulas dia. (ad)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun